Bengkulu, elaeis.co - Banjir yang menggenangi Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu membuat warga kesulitan beraktifitas, sehingga sebagian warga tidak dapat memanen kebun kelapa sawit.

Seperti yang dialami Isnaini (42), warga Kelurahan Teluk Sepang yang harus menunda panen karena kebun miliknya masih digenangi banjir 

"Untuk saat ini tidak bisa memanen. Tunda dulu sampai air banjir surut," kata Isnaini saat berbincang dengan elaeis.co, Rabu (31/8).

Isnaini mengatakan, bencana ini mulai terjadi sejak malam kemarin. Akibatnya akses jalan dari desanya menuju Kota Bengkulu terputus.

"Tak hanya sulit ke kebun, kami juga tidak bisa keluar dari Kelurahan Teluk Sepang," ujar Isnaini.

Ternyata, tidak hanya Kota Bengkulu, banjir juga menerjang Kabupaten Bengkulu Tengah sejak dua hari lalu. 

Kesulitan memanen kelapa sawit juga dirasakan Warga Desa Taba Terunjam, Kabupaten Bengkulu Tengah, Supriyadi (51). 

Bahkan kebun sawit miliknya saat ini terendam banjir setinggi 3 meter. Sehingga membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu air surut.

"Jangankan mau manen, rumah kami saja tergenang air banjir," ujar Supriyadi.

Menurut Supriyadi, tidak hanya petani yang menderita. Truk pengangkut TBS juga ikut menderita dari bencana banjir ini.

"Banyak truk pengangkut TBS tidak bisa lewat karena akses jalan menuju PKS di Bengkulu Tengah digenangi air akibat terendam banjir. Kita berharap pemerintah secepatnya bertindak," pungkasnya.