Berita / Iptek /
Bahas Rompi Antipeluru dari Limbah Sawit, Rektor IPB Bertemu Danjen Kopassus
Rektor IPB University, Arif Satria dan Danjen Kopassus TNI AD Mayjen TNI Mohamad Hasan. (Foto: Instagram)
Jakarta, Elaeis.co - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria bertemu dengan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD) Mayjen TNI Mohamad Hasan. Momen pertemuan itu dibagikan melalui akun Instagram @arifsatria10.
Arif menyampaikan, pertemuan membahas tentang inovasi IPB dalam pembuatan rompi antipeluru dari limbah sawit. Selain itu, kata dia, juga membahas inovasi biskuit kepala lele yang cocok untuk TNI saat operasi.
"Pertemuan dengan Danjen Kopassus tentang kerja sama IPB dan Kopassus bidang inovasi. IPB memiliki inovasi rompi antipeluru dari limbah sawit. Juga inovasi biskuit kepala lele yang cocok untuk TNI saat operasi," dikutip iNews.id dari akun Instagram @arifsatria, Sabtu (19/6).
Dalam foto yang diunggah, terlihat Arif menjelaskan secara serius tentang inovasi IPB untuk mendukung personel Kopassus. Sementara itu, Mayjen TNI Mohamad Hasan tampak serius menyimak penjelasan Arif.
Rompi antipeluru berbahan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan hasil riset peneliti IPB University dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr. Siti Nikmatin, yang didanai oleh BPDPKS.
Dikutip WE Online dari laman IPB University, Siti menjelaskan, kandungan lignoselulosa di dalam TKKS memiliki potensi tinggi dalam menyerap energi tumbukan. Apalagi jika disusun dalam bentuk anyaman dengan orientasi sudut tegak lurus pada sistem komposit laminated atau sandwich.
"Melalui penambahan coating material antipanas, serat TKKS woven dapat menahan api dalam waktu 30 detik. Hal ini yang digunakan dalam perancangan baju antipeluru," terangnya.
Dalam proses uji tembak menggunakan pistol glock dengan peluru MU1-TJ pada jarak efektif 25-50 meter, baju antipeluru berbahan dasar TKKS ini terbukti mampu menahan peluru tersebut. "Namun, baju antipeluru ini masih belum mampu untuk menahan tembakan pistol laras panjang sehingga masih memerlukan riset lanjutan," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :