Bengkulu, elaeis.co - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Muharamin meminta Menteri Perdagangan RI turun ke Bengkulu melihat langsung kekacauan pabrik-pabrik minyak sawit mentah yang tutup akibat terkendala pemasaran CPO.

"Terutama di Kabupaten Mukomuko, banyak (PKS) tutup, dan jumlahnya terus bertambah setiap hari.Ini disinyalir kuat karena terkendala pemasaran CPO. Kementerian terkait saya kira harus turun langsung menelusuri penyebab permasalahan ini mulai dari hulu sampai ke hilir," kata Muharamin saat berbincang dengan elaeis.co, Senin (6/6).

Seperti diketahui, kata dia, pekan lalu sudah 8 PKS di Bengkulu berhenti membeli TBS sawit dari petani dengan alasan tanki penimbunan CPO pabrik sudah penuh karena belum bisa mengekspor minyak sawit mentah.

"Saya rasa penyebab awal ini semua mungkin karena larangan ekspor kemarin itu, sejumlah kontrak pabrik terputus. Sekarang kebijakan sudah dicabut, tinggal bikin kontrak lagi. Mungkin lagi proses," kata legislator asal daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko tersebut.

Kendati kondisinya seperti itu, dia berharap agar pabrik minyak sawit mentah di Bengkulu tetap berani membeli TBS dari petani. 

"Sebab kalau kayak gini ceritanya, yang menderita kan para petani. Saya juga petani sawit. Maka itu saya terasa juga akibat penutupan pabrik ini. Harapan kita Pak Mendag turun langsung lah, kroscek ke tingkat bawah," pungkasnya.