Medan, Elaeis.co - Provinsi Aceh menghasilkan gabah lebih 1,7 juta ton setiap tahun. Tapi hampir semua hasil panen petani diboyong ke provinsi tetangga, Sumatera Utara.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Azanudi, mengatakan, saat sawah sudah masuk masa panen, para pengusaha dari Medan berdatangan memborong padi.

“Dibeli secara tunai, cash and carry di pinggir sawah. Transaksi langsung dengan petani,” katanya kepada Elaeis.co, Rabu (14/7).

“Kami yang punya padi, Medan yang punya nama,” ujarnya lagi.

Gabah yang dibawa ke Medan itu lalu diolah dan dikemas menjadi beras berbagai merek. Lucunya, setelah dikemas, beras dijual lagi ke Aceh.

“Mereka jual beras kemasan ke berbagai tempat, termasuk Aceh,” tukasnya.

Ia mengaku tidak tahu nilai transaksi antara petani dengan pengusaha dari Medan.

“Tapi sangat disayangkan para pengusaha Aceh tidak sanggup meniru cara berdagang pengusaha dari Medan,” ucapnya.