https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Wilmar Klaim Sukses Lindungi Anak di Kebunnya

Wilmar Klaim Sukses Lindungi Anak di Kebunnya

Ilustrasi (AFP/Adek Berry)


Medan, Elaeis.co - Raksasa sawit, Wilmar International Limited (Wilmar), mengklaim telah selangkah lebih maju dalam upaya mewujudkan hak dan perlindungan anak yang ada di perkebunan mereka di Indonesia dan Malaysia.


Manajer Umum Kelestarian Grup (General Manager Group Sustainability) Wilmar, Perpetua George, mengatakan, klaim itu didasari pada keberhasilan dalam menerapkan uji coba panduan ‘Penerapan Kebijakan Perlindungan Anak di Perkebunan di Indonesia dan Malaysia’.


Penerapan panduan itu dikerjasamakan dengan lembaga nirlaba internasional, Business for Social  Responsibility (BSR) dan didukung oleh perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods seperti Burt's Bees, Nestlé, Procter & Gamble, PepsiCo, Unilever, dan Neste.


Kata Perpetua, BSR akan bekerja sama dengan The Center for Child Rights dan Business and Earthworm Foundation sebagai mitra implementasi dalam percontohan di perkebunan kelapa sawit terpilih di Indonesia dan Malaysia.


“Pedoman ini juga berlaku bagi industri agribisnis lainnya dan bertujuan untuk memandu operasi hulu kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia, termasuk pemasok Wilmar agar mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak anak,” kata Perpetua.  


Ia mengatakan penerapan praktis dari pedoman ini akan diuji dan dinilai dalam upaya membangun kapasitas dalam industri untuk menangani perlindungan anak.  Pelajaran utama dari penilaian percontohan ini kemudian akan dibagikan dengan basis pemasok Wilmar di kedua negara tersebut.


“Mendefinisikan solusi yang praktis dan berkelanjutan merupakan langkah signifikan untuk menghapus pekerja anak dari industri kelapa sawit, sambil memastikan bahwa hak-hak anak terus dilindungi. Dengan komitmen dan dukungan berkelanjutan dari perusahaan barang konsumsi sejak 2019, kami dapat menunjukkan pentingnya dan dampak positif yang dihasilkan dari tindakan kolektif,” kata Perpetua.


Ia memastikan bahwa Wilmar menyambut baik kolaborasi dengan rantai pasok Wilmar untuk menguji coba implementasi perdoman tersebut. Pihaknya mendorong perusahaan lainnya agar mempertimbangkan untuk mengadopsi pedoman ini.


“palagi kami telah berusaha dan bekerja secara kolektif menuju tujuan bersama dalam melindungi hak dan kesejahteraan anak-anak yang tinggal di perkebunan bersama keluarga mereka,” katanya.


Sementara itu Wakil Presiden Asia-Pasifik untuk BSR, Jeremy Prepscius, yakin kerja sama dengan Wilmar dan pihak lainnya akan membantu melindungi hak-hak anak dengan mengintegrasikan perlindungan anak ke dalam standar, tindakan, dan investasi. Pendekatan kolaboratif ini akan membantu menetapkan standar pelaksanaan perlindungan hak anak oleh pembeli dan pemasok di sektor minyak sawit.


Ia mengungkapkan, pedoman yang diterbitkan akan dikembangkan setelah melalui proses konsultasi dengan para pemangku kepentingan, otoritas perlindungan anak, pakar organisasi non-pemerintah (LSM), serikat pekerja, dan organisasi internasional seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).


Jeremy menyebutkan, panduan manual itu dirancang agar komprehensif dan pragmatis untuk memfasilitasi implementasi, sambil memasukkan panduan bergambar untuk pemahaman universal.  Pihaknya juga menggelar serangkaian loka karya yang dihadiri oleh 190 peserta guna membangun kapasitas dan membimbing pemasok Wilmar menuju pemahaman yang lebih baik tentang perlindungan anak dalam operasi mereka.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :