Berita / Sumatera /
Walau Sumber Cuan, Bisnis Lidi Sawit Belum Booming di Bengkulu

Ilustrasi - tanaman kelapa sawit. Dok. Elaeis.co
Bengkulu, elaeis.co - Lidi sawit yang dulunya tidak dilirik, kini mulai jadi primadona. Contohnya di Provinsi Riau dan Sumatera Utara.
Sebab jika dibandingkan, harga satu kilogram lidi sawit saat ini bisa membeli setengah kilogram beras premium.
Kendati begitu, bisnis lidi sawit ini belum begitu dilirik di Bengkulu. Padahal cuanya bikin kantong tebel.
"Harganya membuat banyak pelaku usaha melirik bisnis ini. Seperti di Riau dan Sumut. Tapi di Bengkulu, belum begitu diminati," kata Pejabat Fungsional Bea Cukai Bengkulu, Agus Praminto, kemarin.
Baca Juga: Meranti Tak Dapat Jatah DBH Sawit
Agus mengatakan, harga lidi sawit di pasar ekspor saat ini sangat menggiurkan karena bisa dibandrol Rp5 ribu per kilogram atau hampir setara dengan harga setengah kilogram beras premium yang dijual Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Ya kalau dihitung, perkiraan sekarang sama seperti harga setengah kilogram beras premium," kata Agus.
Soal market-nya, lidi sawit tergolong sangat mudah laku di pasaran. Apapagi di negara China lantaran digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan dupa. Selain itu, juga digunakan sebagai sapu, yang juga menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Jangan Dipikir Enak, Jadi Petani Sawit Lelah!
"Banyak fungsinya lidi sawit ini, kan di Bengkulu juga sudah ada yang mengelolanya jadi kerajinan. Harganya sampai Rp 15 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa lidi sawit memiliki nilai ekonomi tinggi," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :