Mamuju Tengah, elaeis.co - Buaya sepanjang 2 meter meneror para petani sawit di Dusun Transari Desa Kabubu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat. Hewan buas itu berkeliaran di kebun sawit.

Masyarakat juga ikut resah karena perkebunan sawit itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari permukiman. Namun tidak ada yang berani menangkap buaya tersebut karena takut dimangsa.

Mendapat kabar teror buaya, 3 orang anggota kelompok penyayang binatang Relawan Mamuju Tengah Peduli Indonesia (Remapis) Rescue lantas mendatangi lokasi, Selasa (17/10). Para relawan itu langsung melakukan upaya penangkapan buaya yang terus menampakkan diri di tengah kebun sawit.

"Penangkapan predator ganas ini hanya menggunakan tali. Prosesnya berlangsung sekitar 15 menit saja," kata Fachrudin, Ketua Remapis Rescue, kemarin.

Menurutnya, untuk menangkap buaya tersebut, relawan memasang jerat yang dimasukkan ke mulut buaya. Buaya yang muncul dari parit perkebunan sawit itu sempat melawan, namun akhirnya berhasil ditaklukkan. "Setelah mulut buaya tersebut masuk dalam jerat, kami langsung mengikatnya dengan lakban," bebernya. 

Setelah mengikat buaya erat-erat, ketiganya lantas mengevakuasi buaya dari kebun sawit. Untuk sementara, buaya tersebut diamankan di halaman rumah Fachrudin.

"Rencananya buaya tersebut akan diserahkan ke penangkaran di Desa Babana. Kami sudah menghubungi pihak penangkaran dan BPBD Pemkab Mamuju Tengah untuk mengambil buaya tersebut dan membawanya ke penangkaran," ungkapnya. 

Kasus serangan buaya terhadap warga sudah sering terjadi di Mateng. Terakhir, Sabtu (23/9) lalu, seorang warga yang tengah memetik kangkung di kanal perkebunan sawit di Desa Salupangkang, Kecamatan Topoyo, tewas diterkam buaya. Itulah yang menyebabkan warga sangat ketakutan berhadapan dengan predator tersebut.