Berita / Nasional /
Terkesan Jadi Ajang Bisnis dan Tak Memberikan Manfaat Bagi Petani, Program Beasiswa Sawit Minta Dikaji Ulang
Beasiswa SDM Sawit 2025. Dok.Istimewa
Jakarta, elaeis.co - Program beasiswa kelapa sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit saat ini masih terus dihadirkan. Bahkan kuota penerima dan jumlah perguruan tinggi mitra terus meningkat.
Dari data yang dipaparkan oleh Direktur Penyaluran Dana BPDP, M Alfansyah, tahun ini sudah ada 41 perguruan tinggi yang bergabung menjadi mitra. Naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya 23 perguruan tinggi. Sementara untuk kuota penerima juga ditargetkan lebih besar yakni 4.000 orang.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Mitra Bertambah Jadi 41, Peluang Anak Petani Semakin Besar Raih Beasiswa Sawit
Kendati begitu, program ini dinilai belum melahirkan lulusan yang manfaatnya langsung dirasakan petani. "Saat ini 41 kampus? benarkah itu anak petani semua? Benarkah itu anak yang tinggal di pedesaan?," tanya Amin Nugroho salah satu pencetus ide program beasiswa sawit kepada elaeis.co, Kamis (24/4).
Dikatakan Amin, ide program beasiswa sawit itu adalah cita-citanya untuk membantu anak petani kelapa sawit menimba ilmu di perguruan tinggi. Kemudian menjadi pengganti atau penerus generasi muda untuk menjadi petani sawit di kampungnya sendiri. Atau atau sebagai penyuluh untuk petani sawit dimana pemerintah melakukan pembiaran kepada petani.
Baca Juga: Siap-Siap, Program Beasiswa BPDP 2025 Akan Segera Dibuka
"Malah dengan adanya program beasiswa yang diuntungkan adalah perusahaan sawit karena SDM lulusan beasiswa kebanyakan ditampung perusahaan karena sangat mumpuni. Jadi jelas, selama ini petani sawit belum merasakan hasilnya. Untuk itu keinginan kami agar dikaji ulang beasiswa ini," tegasnya.
Amin juga mengaku sering mendapat slentingan bahwa penerima beasiswa adalah anak perkotaan bahkan anak pejabat pemerintahan. Jika benar begitu maka cita-cita sebagai petani dan pencetus ide Amin menganggap program ini gagal.
"Apa lagi jumlah kampus sudah mencapai 41, terkesan sebagai ajang bisnis semata. Sedangkan kami, saya sendiri tidak pernah dilihat dan dihargai sama sekali," cetusnya.







Komentar Via Facebook :