Medan, elaeis.co - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bidang pangan dan pertanian. PKS ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian serta ketersediaan bahan pangan kedua provinsi.

Penandatanganan PKS tersebut dilaksanakan saat acara ‘Sapakan di Ranah Minang’ di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadikan kedua provinsi maju dan berkembang bersama.

Edy Rahmayadi mengatakan, hasil pertanian dan tingkat kebutuhan Sumut sangat mirip dengan Sumbar.

"Namun untuk bawang merah, mereka surplus. Tetapi Sumbar tidak punya produksi minyak goreng sementara Sumut surplus. Seperti inilah kita, saling membutuhkan, sehingga butuh kerja sama yang kuat,” katanya melalui keterangan resmi Diskominfo Sumut.

Selain bekerja sama soal pertanian, Edy juga berharap ikatan persaudaraan masyarakat Sumbar dan Sumut semakin kuat, termasuk masyarakat Minang yang tinggal di Sumut. Apalagi, masyarakat Minang di Sumut salah satu penggerak roda perekonomian.

“Lebih dari satu juta jiwa masyarakat Minang yang tinggal di Sumut, dan mayoritas penggerak perekonomian. Mereka membuka usaha, ini sudah terjadi sejak dulu dan hubungannya dengan masyarakat bagus. Jadi saya harap ikatan persaudaraan kita terus terjalin,” tukasnya.

Gubernur Mahyeldi mengakui bahwa sejarah ikatan provinsinya dengan Sumut sudah sangat lama terjalin, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Selain soal perdagangan, ulama-ulama Sumbar menurutnya banyak yang belajar ke Barus. Begitu juga soal pendidikan dan industri.

“Sejak dulu hubungan kita sudah sangat dekat, saling membutuhkan.  Karena itu kita perlu jaga, masyarakat Minang di sini harus menjaga hubungan dengan pemerintah dan juga masyarakat,” kata Mahyeldi.