https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Soal Pupuk, Petani Sawit Harus Pandai

Soal Pupuk, Petani Sawit Harus Pandai

Ilustrasi-petani lakukan pemupukan tanaman sawit.


Bengkulu, elaeis.co - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu meminta agar petani sawit di daerah itu harus pandai membagi pupuk ke setiap tanaman.

Sebab, HKTI menilai selama ini yang banyak mengeluh soal mahalnya pupuk di pasaran adalah petani sawit.  Padahal memupuk tanaman tidak dilakukan setiap hari, melainkan dua kali dalam setahun. 

"Mupuk tanaman kan tidak dilakukan setiap hari, tapi dua kali dalam setahun. Dari hitungan kami, kalau luas lahan 1 hektare, dalam setahun pupuk yang dibutuhkan untuk tanaman di bawah usia 3 tahun hanya sekitar 136 kilogram," kata Ketua HKTI Bengkulu, Bando Amin kepada elaeis.co, kemarin.

Jika dikalkulasikan, lanjut Bando, dari 136 kilogram itu, setiap pohon sawit hanya membutuhkan sekitar 0,4 hingga 0,6 kilogram. 

Sementara jika usia tanaman sawit di atas 3 tahun, pupuk yang dibutuhkan hanya 680 kilogram dalam setahun. Sehingga jika dihitung-hitung, dalam satu batang sawit hanya membutuhkan sekitar 2 kilogram pupuk dalam dua kali setahun.

"Jadi untuk setahun, idealnya itu hanya 680 kilogram pupuk. Jika harga pupuk jenis urea misalnya saat ini per kilogram mencapai Rp 6 ribu, maka dalam setahun petani hanya mengeluarkan Rp 4 jutaan dalam satu hektare lahan," ujar Bando.

Menurutnya, biaya Rp 4 jutaan itu tergolong tidak terlalu tinggi. Pasalnya setiap kali panen petani sawit bisa mengantongi Rp 1,2 juta. Dengan catatan setiap kali panen petani mendapatkan 800 kilogram TBS dan harganya diangka Rp1.500/kg.

"Kalau satu hektare petani mendapatkan duit sekitar Rp 1,2 juta, maka setahun bisa mengantongi Rp 28,8 juta karena dalam satu bulan, dua kali panen," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta kepada petani sawit Bengkulu agar pandai-pandai dalam membagi pendapatan yang diperoleh untuk membeli pupuk.

"Kalau tak pandai membagi, sebesar apapun pendapatan, tetap saja kurang. Itu lah makanya perlu manajemen keuangan. Karena bagaimanapun semua akan cukup asal pandai mengatur pengeluaran dan pendapatan," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :