https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Selama ini Dianggap Hama, Petani Kuala Tolam Kini Buat Rumah untuk Serangga Penyerbuk Sawit

Selama ini Dianggap Hama, Petani Kuala Tolam Kini Buat Rumah untuk Serangga Penyerbuk Sawit

Kolase pelatihan pembuatan rumah serangga penyerbuk sawit di Kuala Tolam. foto: ist.


Pangkalan Kerinci, elaeis.co – Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan perkebunan kelapa sawit. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim dosen dan mahasiswa menggelar pelatihan pembuatan rumah dan kotak Hatch and Carry Mobile (HCM) untuk kelompok tani di Desa Kuala Tolam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Pelatihan ini dirancang khusus untuk mendukung pengembangan Elaeidobius kamerunicus, serangga penyerbuk alami kelapa sawit yang berperan penting dalam meningkatkan efisiensi penyerbukan dan produktivitas kebun.

Ketua Tim PKM, Salmiyati PhD, menjelaskan bahwa keberadaan HCM membantu memperbanyak populasi E. kamerunicus di kebun sawit. “Serangga ini sangat vital untuk proses penyerbukan. Tanpa mereka, tandan buah segar (TBS) sawit bisa berkurang jumlah dan kualitasnya,” jelasnya dalam keterangan yang dikutip Selasa (12/8).

Ia bersama tim yang terdiri dari Bajora Justisia SP, Fradila Swandi MP, Cecilya Silalahi M.Sc, Arief Fazlul Rahman MSi, dan Winda Herman MSi, tidak hanya memberi teori, tetapi juga melakukan demonstrasi teknis pembuatan HCM. Peserta kemudian mempraktikkan langsung proses pembuatannya, lengkap dengan panduan perawatan serta tips optimalisasi di lapangan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, tim PKM menyerahkan empat unit HCM kepada ketua kelompok tani setempat. Masing-masing Khaidul, Bachtiar, Beni, dan Nahar. "Alat ini diharapkan menjadi percontohan yang dapat diperbanyak secara mandiri oleh petani," ucapnya.

Menariknya, sebagian petani mengaku baru mengetahui peran penting E. kamerunicus. Sebelumnya, ada yang keliru menganggapnya sebagai hama dan bahkan menyemprotnya dengan pestisida. “Kami baru tahu serangga ini sangat membantu sawit. Terima kasih atas penjelasan dan pelatihannya,” kata salah satu peserta dengan antusias.

Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan petani tentang teknologi sederhana namun efektif, tetapi juga mengajak mereka menjaga keseimbangan ekosistem kebun. Dengan memelihara serangga penyerbuk, produktivitas kebun dapat meningkat tanpa merusak lingkungan.

Para petani berharap program serupa dapat terus berlanjut agar teknologi HCM bisa diterapkan secara luas. “Kalau bisa, setiap kelompok tani punya HCM sendiri. Hasil panen pasti lebih baik,” ujar seorang ketua kelompok.

Melalui inisiatif ini, ITP2I menegaskan perannya bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga mitra strategis petani dalam membangun perkebunan kelapa sawit yang produktif dan berkelanjutan. “Kami ingin teknologi tepat guna ini benar-benar dimanfaatkan untuk masa depan sawit yang lebih ramah lingkungan,” tutup Salmiyati.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :