Rengat, elaeis.co - Komoditas sawit terbukti bisa mengangkat kesejahteraan transmigran di Desa Air Putih, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Indragiri Hulu, Riau.

"Dulu dipandang sebelah mata, istilahnya 'orang buangan'. Tapi kerja keras orang tua kami telah merubah segalanya. Sekarang petani kelapa sawit tidak lagi dipandang sebelah mata," kata Miswanto, warga Desa Air Putih, kepada elaeis.co, Rabu (28/12.).

Menurut mantan anggota DPRD Indragiri Hulu itu, 
pertumbuhan ekonomi warga transmigrasi saat ini sangat bagus. "Penopangnya adalah hasil penjualan tandan buah segar (TBS)," tukasnya.

Diakuinya, tidak semua warga transmigran sukses jadi pekebun sawit. Ada juga yang kehidupannya pas-pasan.

"Tapi jangan salah. Meski hanya punya sehektare atau dua hektare kebun sawit, tapi pendidikan anaknya bagus," tambahnya.

Dari 178 desa di Indragiri Hulu, 10 desa diantaranya tahun ini mendapatkan status sebagai Desa Mandiri dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI dan BUMDes Award dari Pemprov Riau.

7 desa yang menerima status itu dulunya merupakan daerah transmigrasi.

"Yakni Desa Petala Bumi, Seresam, dan Titian Resak di Kecamatan Seberida. Selanjutnya Desa Air Putih, Kulim Jaya, Tasik Juang di Kecamatan Lubuk Batu Jaya. Dan Desa Perkebunan Sungai Lala di Kecamatan Sungai Lala," sebutnya.

"Ini artinya apa? Artinya penghasilan dari perkebunan kelapa sawit yang dikelola dengan baik juga bisa meningkatkan pembangunan dan pendapatan asli desa transmigrasi," imbuhnya.