Berita / Sumatera /
Banyak Petani Sawit Swadaya di Riau Belum Bermitra, ini Sederet Penyebabnya
Petani sawit di Riau menjual hasil panen ke pengepul. Foto: MC Riau
Pekanbaru, elaeis.co — Pemprov Riau mengakui masih banyak petani kelapa sawit di daerah itu yang hingga kini belum tergabung dalam kemitraan sawit plasma atau belum bermitra dengan perusahaan kelapa sawit. Dampaknya, harga TBS sawit petani anjlok.
Menurut Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau Defris Hatmaja, ada sejumlah kendala yang menyebabkan para petani swadaya tidak mau bermitra dengan perusahaan.
Diantaranya terkait lahan petani yang berada di kawasan hutan. Kemudian ada juga petani swadaya yang belum memenuhi persyaratan kemitraan, seperti belum memiliki kelembagaan atau organisasi petani. Kendala lainnya, para petani belum memenuhi syarat minimal luasan kebun.
“Kekurangan persyaratan tersebut menghambat petani bisa dijadikan mitra penjualan TBS sawit ke perusahaan,” katanya dalam keterangan yang dikutip Ahad (17/8).
Hal-hal tersebut sejauh ini menjadi penyebab utama mengapa kemitraan antara petani dengan PKS sulit terwujud. Namun demikian, pihaknya sudah mendorong kepada Pemerintah kabupaten/kota untuk membuat regulasi kemitraan petani swadaya dengan pabrik sawit.
“Tapi sampai kini belum ada yang membuat,” sesalnya.
Dinas Perkebunan Provinsi Riau juga terus mengupayakan berbagai langkah agar bisa meningkatkan harga jual tandan buah segar (TBS) sawit petani di tengah masih rendahnya harga acuan yang ditetapkan pemda.
Dia menyebut, saat ini, untuk harga jual TBS sawit yang bermitra dengan perusahaan, sudah sesuai dengan harga acuan dari Disbun.
“Jadi untuk sekarang harga sawit murah itu adalah petani yang non mitra, karena itu sudah ada regulasi berupa Peraturan Gubernur yang mendorong kemitraan petani swadaya dengan perusahaan. Cuma para petani swadaya ini cukup sulit memenuhi persyaratan, bahkan ada yang tidak mau dimitrakan,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :