Pekanbaru, Elaeis.co - Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr Ir Musdhalifah Machmud mengatakan salah satu pentingnya Rencana Aksi Nasional (RAN) Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) adalah meningkatkan iklim usaha kelapa sawit.

Kendati demikian, perlu ada langkah konkrit dari sejumlah pihak terkait. Malah bukan hanya iklim usaha saja, RAN KSB juga memiliki tujuan penting lainnya. Seperti peningkatan kualitas dan produktifitas pekebun. Lalu juga mendukung percepatan pemenuhan ISPO. Terakhir tentu ikut berkontribusi pencapaian pada SDGs.

"Pemerintah melalui menteri dan kelapa daerah kini tengah memfokuskan beberapa langkah guna mensukseskan RAN KSB itu," terangnya dalam workshop kajian IPB yang gelar secara virtual, Rabu (22/12) lalu.

Ia merinci ada 6 point yang kejadi fokus pemerintah guna mendukung Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2019-2024 itu. Langkah tersebut yakni Melakukan penguatan data, koordinasi, dan Infrastruktur. Kemudian pemerintah juga tengah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pekebun.

Selanjutnya, saat ini juga tengah berupaya melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Lalu menerapkan tata kelola perkebunan dan penanganan sengketa.

Mendukung percepatan pelaksanaan sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (ISPO) juga menjadi pikiran utama guna mensukseskan RAN KSB tadi. Terakhir akses pasar produk kelapa sawit juga tegah ditingkatkan.

"RAN-KSB merupakan peta jalan menuju perbaikan produksi kelapa sawit berkelanjutan. tak hanya itu ini juga menjadi acuan bagi pemerintah, pelaku usaha, CSOs dan lembaga pembangunan internasional dalam mendukung pengembangan kelapa sawit berkelanjutan 2024," terangnya.

Inpres ini sejatinya disusun bersama oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha, yang tergabung dalam FoKSBI/Forum RAN KSB.

"Kita berharap RAN KSB dapat berjalan sehingga hasil perkebunan kelapa sawit nasional dapat terus menjadi primadona di kancah internasional," tutupnya