https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Rajawali Nusindo Siap Pasok Produk Pangan dan Non Pangan ke Papua Nugini

Rajawali Nusindo Siap Pasok Produk Pangan dan Non Pangan ke Papua Nugini

Produk Rajawali Nusindo dengan brand ‘Rania’. foto: nusindo.co.id


Jakarta, elaeis.co - Sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk pangan nasional serta mendorong tumbuhnya volume perdagangan komoditas antar negara, Holding Pangan ID FOOD melalui anak perusahaannya Rajawali Nusindo, melakukan penjajakan kerja sama perdagangan dengan pemerintah Papua Nugini. Penjajakan ini menyasar kerja sama perdagangan komoditas pangan dan non pangan yang diproduksi dan didistribusikan Rajawali Nusindo.

Peluang kerja sama ini makin menguat setelah Direktur Utama Rajawali Nusindo Wahyu Sakti menerima kunjungan Gubernur Provinsi Sandaun Papua Nugini Toni Wouwou di Jakarta beberapa hari lalu. Kunjungan perwakilan pemerintah Papua Nugini ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dan business matching kedua pihak dalam event Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang digelar Kementerian Perdagangan.

Menurut Wahyu, pertemuan ini merupakan upaya dari kedua pihak untuk membangun kerja sama dalam bidang distribusi pangan guna meningkatkan perekonomian kedua negara.

“Kami fokus mendorong kerja sama perdagangan produk-produk yang dihasilkan dan sudah dipasarkan Rajawali Nusindo. Produk-produk kami memiliki kualitas yang telah tersertifikasi dan terverifikasi sehingga dipastikan memenuhi syarat untuk proses perdagangan antar negara,” terangnya dalam keterangan resmi dikutip Jumat (18/10).

Menurutnya, produk Rajawali Nusindo sangat cocok untuk kebutuhan pasar di Papua Nugini karena merupakan produk sehari-hari dan dekat di masyarakat. Seperti minyak goreng, beras, gula, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. “Beberapa tahun terakhir kami telah memproduksi produk pangan sendiri dengan brand ‘Rania’. Diantaranya beras premium, tepung terigu, kecap, minyak goreng, dan garam,” jelasnya.

Selain itu, Rajawali Nusindo juga memiliki produk non pangan seperti tisu dengan brand ‘Nushi’, produk PTOC atau Pembenah Tanah Organik Cair yang berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, terutama tanah yang jenuh agar lebih subur dan menghasilkan tanaman berkualitas dan berkuantitas banyak.

“Selain itu, perusahaan juga mendistribusikan produk farmasi, alat kesehatan untuk rumah sakit dan lembaga kesehatan pemerintah, serta alat dan sarana perkebunan,” sebutnya.

Wahyu meyakini, pengalaman dan portofolio produk yang dimiliki Rajawali Nusindo saat ini akan membuka peluang yang lebih lebar bagi terjalinnya kerja sama perdagangan regional dengan pemerintah Papua Nugini.

“Untuk perdagangan dalam negeri produk-produk kami telah didistribusikan secara nasional pada modern trade, general trade, dan e-commerce. Rajawali Nusindo juga telah dipercaya menyalurkan bantuan pangan pemerintah secara nasional, diantaranya bantuan penanganan stunting di 4 provinsi,“ ungkapnya.

Diharapkan kunjungan delegasi Papua Nugini ke Rajawali Nusindo tersebut dapat ditindaklanjuti secara bertahap dengan pembahasan dan perjanjian kerja sama. Pasalnya kerja sama perdagangan regional sangat penting untuk mendorong nilai tambah produk dalam negeri sekaligus meningkatkan devisa negara.

“Hal ini juga menjadi salah satu tujuan dari pembentukan Holding Pangan yaitu menjadi perusahaan pangan yang go global,” tuturnya.

Seperti diketahui bahwa volume perdagangan ekspor Indonesia ke Papua Nugini mencapai tingkat tertinggi di sektor-sektor utama seperti pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Demikian pula, aktivitas ekspor Papua Nugini ke Indonesia juga telah meningkat, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Hubungan ekonomi Indonesia dan Papua Nugini semakin berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Statistik impor menunjukkan ada beberapa negara yang berkontribusi terhadap nilai impor Papua Nugini, salah satunya Indonesia.

Berdasarkan data Trademap, total nilai impor Papua Nugini terus meningkat signifikan. Pada tahun 2021, total impor Papua Nugini sekitar 4,3 miliar dolar AS. Impor terbesar Papua Nugini sebagian besar berasal dari Australia, yang di masa mendatang diharapkan sebagian bisa digantikan oleh produk-produk Indonesia.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :