https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Produsen Pupuk ini Tertarik Bangun Pabrik Turunan Sawit

Produsen Pupuk ini Tertarik Bangun Pabrik Turunan Sawit

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (kiri) didampingi sejumlah petinggi perusahaan meninjau kesiapan produksi oksigen di kawasan pabrik Pupuk Kaltim (DOK/PKT)


Jakarta, Elaeis.co - Tingginya potensi industri oleokimia rupanya dilirik oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Anak usaha holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Indonesia (Persero) itu saat ini tengah mengkaji pembangunan pabrik oleokimia.


Pabrik tersebut rencananya akan menghasilkan produk turunan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berupa fatty acid dengan potensi kapasitas produksi sebesar 100 ribu ton per tahun. Ini merupakan ekspansi tahap awal dan pintu masuk bagi Pupuk Kaltim untuk pengembangan produk turunan oleokimia berbasis fatty acid lainnya seperti fatty alcohol dan fatty amine.


Fatty acid dan fatty alcohol merupakan bahan baku berbagai produk, seperti sabun dan detergen, plastik, karet, kertas, lubricant, coating, makanan, lilin dan lain-lain. 


“Untuk sumber bahan baku, PKT telah memiliki kebun kelapa sawit sendiri dengan luas sekitar 7.400 hektar yang dikelola anak usaha, yaitu PT Kalimantan Agro Nusantara yang merupakan perusahaan kolaborasi dengan PTPN XIII,” kata Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim, dikutip Kontan.


Hingga kini Indonesia masih melakukan ekspor sebagian besar minyak sawit mentah yang belum diolah. Mengutip data Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI), pada 2020 ekspor CPO Indonesia mencapai 28,27 juta ton. Sedangkan ekspor produk turunan oleokimia tercatat hanya 3,87 juta ton.


Menurut Asosiasi Oleokimia Indonesia (APOLIN), total kapasitas produksi fatty acid Indonesia mencapai sebesar 5,26 juta metrik ton per tahun. Kapasitas produksinya tidak mengalami peningkatan yang signifikan antara 2017 hingga 2020. 


Sementara khusus di Kaltim, produksi CPO saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun. Namun, di wilayah ini belum terdapat industri pengolahan lanjutan oleokimia. Potensi ini dianggap sebagai peluang untuk mengembangkan produk hilir sawit.


Sebagai perusahaan di bidang kimia, PT Pupuk Kaltim melihat pentingnya meningkatkan nilai tambah minyak sawit mentah ketimbang mengekspor dalam bentuk bahan mentah.
Pupuk Kaltim akan memaksimalkan CPO sebagai perwujudan pengembangan industri yang menggunakan renewable resource.


“Langkah ini juga menjadi salah satu strategi pengembangan Pupuk Kaltim, guna turut memaksimalkan potensi sektor kelapa sawit dan memastikan proses peningkatan nilai tambah dari hilirisasi industri sawit bisa dilakukan sepenuhnya secara in-house di Indonesia,” katanya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :