Jakarta, elaeis.co - Meski secara bertahap tenaga kerja sudah mulai kembali ke sektor perkebunan kelapa sawit, potensi pertumbuhan produksi CPO Malaysia masih diragukan tahun ini.

Bahkan menurut perkiraan Kepala Eksekutif Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA), Joseph Tek Choon Yee, pertumbuhan minyak sawit mentah di Malaysia akan lebih rendah tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya 

"Saat ini sudah mulai terjadi penyusutan menyusul lambatnya pasokan kelapa sawit dari perusahaan perkebunan," kata Joseph dikutip dari thestar, Senin (9/1).

Joseph menambahkan, kurangnya pemupukan ditambah cuaca yang tidak menentu berdampak negatif pada hasil minyak kelapa sawit Malaysia.

Sementara, Asosiasi Pemilik Perkebunan Malaysia baru-baru ini juga menyatakan, tahun ini perusahaan perkebunan kelapa sawit di negara itu akan terus berjuang menghadapi kekurangan 200.000 tenaga kerja.

Sebetulnya, pada 3 Oktober 2022 lalu, 56.282 orang tenga kerja asing telah setuju bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit Malaysia. Sayangnya, jumlah itu dikurangi hingga menjadi 12.390 pekerja. 

"Dengan kurangnya pemanen buah sawit ini, diperkirakan output CPO pada tahun ini hanya sekitar 18,5 juta hingga 19 juta ton," kata asosiasi.