https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Sumsel Serap Rp 7,23 Triliun Kredit Perbankan

Petani Sawit Sumsel Serap Rp 7,23 Triliun Kredit Perbankan

Diskusi membahas perkembangan penyaluran kredit program PSR di Sumsel. Foto: OJK Sumsel Babel


Palembang, elaeis.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan produktivitas kelapa sawit perkebunan rakyat di Sumatera Selatan (Sumsel) dengan mencari skema baru dalam perluasan akses pembiayaan.

"Perkebunan kelapa sawit rakyat merupakan komoditas strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sehingga penting sekali didorong untuk terus produktif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangan resmi dikutip Selasa (30/1).

Untuk menelaah perkembangan penyaluran kredit program peremajaan sawit rakyat (PSR), OJK bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar diskusi dengan perbankan, koperasi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (gapki), dan Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (apkasindo).

"Stakeholder dan petani perlu duduk bersama dalam mengidentifikasi permasalahan, hambatan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi para petani
kelapa sawit. Diskusi ini juga sebagai upaya untuk menggali potensi skema dukungan kebijakan pembiayaan yang tepat bagi petani kelapa sawit di Indonesia," jelasnya.

Menurutnya, kelapa sawit menjadi komoditas strategis karena Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, bahkan mendominasi kebutuhan minyak nabati global. Karenanya perlu didorong peningkatan produktivitas dan perluasan akses pembiayaannya, antara lain melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus.

Diskusi petani sawit bersama OJK dan stakeholder membicarakan empat pokok pembahasan dalam peningkatan dukungan akses keuangan terhadap petani kelapa sawit. Yakni pengembangan produk pembiayaan yang sesuai karakteristik perkebunan sawit; kontinuitas dan ketepatan penggunaan dana PSR melalui kerja sama tripartit antara bank, BPDPKS, dan Koperasi/Gapoktan/Poktan; pertimbangan peran offtaker sebagai pengganti avalis untuk pembiayaan panen siklus kedua dan seterusnya; dan potensi pemberian relaksasi khusus petani sawit atas persyaratan KUR sesuai Permenko 1/2023 tentang Implementasi KUR.

Mahendra menyampaikan optimisme bahwa komoditas kelapa sawit di Sumsel akan terus berkembang dan membawa dampak positif bagi perekonomian, mengingat masih terdapat beberapa alternatif peningkatan produktivitas yang dapat diupayakan bersama.

“Tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan jika kita duduk bersama mencari jalan keluarnya. Produktivitas dapat kita tingkatkan dengan berbagai cara, misalnya intensifikasi lahan, pengembangan pengolahan produk turunan kelapa sawit, termasuk pendampingan pembiayaan dari lembaga jasa keuangan,” paparnya.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan peningkatan dukungan pembiayaan perbankan kepada petani kelapa sawit di Sumsel yang telah diselenggarakan di Desa Bumi Harapan Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir pada 31 Juli 2023.

Kepala OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Untung Nugroho, menyampaikan bahwa realisasi pembiayaan penyaluran kredit kepada petani kelapa sawit di Sumsel mencapai Rp 7,23 triliun per 31 Desember 2023.

“Perbankan dalam hal ini Bank Sumsel Babel, BRI, BNI, dan Mandiri, telah menyalurkan pembiayaan kepada 44.704 petani kelapa sawit di Sumsel. Dari jumlah itu, sebesar Rp 701,44 miliar merupakan pembiayaan khusus PSR kepada 8.787 petani,” bebernya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :