Berita / Sumatera /
Petani Sawit di Bengkulu Iri, Harga TBS Anjlok di Saat Kopi Melejit
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melepas ekspor kopi ke Timur Tengah. foto: Diskominfotik Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Turunnya harga TBS kelapa sawit membuat petani di Bengkulu kecewa. Saat ini harga resmi di tingkat pabrik sebesar Rp 1.822,45/kg, sebelumnya mencapai Rp 2.000/kg.
Petani kelapa sawit di Bengkulu, Budi Susanto mengatakan, harga TBS sawit sangat jomplang dibanding dengan harga kopi di Bengkulu. "Saat harga TBS jatuh, harga kopi justru meroket," katanya, kemarin.
Dalam beberapa bulan terakhir harga kopi di Bengkulu mengalami kenaikan signifikan. "Sebelumnya Rp 25 ribu, sekarang naik menjadi Rp 32 ribu per kilogram," ungkapnya.
"Rasanya seperti pukulan telak bagi para petani yang mengandalkan hasil panen kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama mereka," tambahnya.
Dia merasa tim penetapan harga TBS tidak memperlakukan petani sawit dengan adil. "Kami menyayangkan harga TBS kelapa sawit tidak naik seperti harga kopi. Padahal sama-sama komoditas ekspor," sesalnya.
Dia mengaku heran komoditas-komoditas pertanian unggulan seperti tidak mendapat perhatian dan perlakuan yang sama dari pemerintah.
"Mengapa harga kopi bisa terus naik sementara harga TBS kelapa sawit tidak mengalami peningkatan yang signifikan? Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih untuk menyeimbangkan harga antara komoditas pertanian," tandasnya.
Menanggapi kekecewaan itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy menyatakan bahwa penetapan harga TBS kelapa sawit dilakukan berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan pasar. Namun, dia mengakui pentingnya menjaga keadilan dalam penetapan harga komoditas pertanian.
"Kami akan melakukan evaluasi terkait penetapan harga TBS kelapa sawit agar dapat memberikan keadilan bagi para petani," tuturnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait harga TBS kelapa sawit. Diharapkan didapatkan solusi bersama untuk mengatasi ketidakseimbangan harga antara TBS kelapa sawit dan kopi di Bengkulu.
"Semoga ada jalan keluarnya," tutupnya.







Komentar Via Facebook :