Jakarta, Elaeis.co - Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melantai di bursa saham yang dikelola oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat akan bertambah. 

Dijadwalkan pada kuartal keempat tahun 2021, PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) yang berbasis di Jakarta dan memiliki perkebunan sawit di Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, akan menggelar penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

"Kalau tidak ada halangan, pada bulan November mendatang menggelar IPO. Perkiraan harga saham perdana yang akan ditawarkan di kisaran Rp 122 sampai Rp 155 per lembar," kata anggota Dewan Komisaris PT NSS, Dr Robiyanto MM kepada Elaeis.co seusai webinar bertajuk 'Prospek Sawit Indonesia', Jumat (8/10/2021).

Ia masih merahasiakan berapa lembar saham yang akan ditawarkan saat IPO. Hanya menyebutkan kalau target pasar dalam IPO itu yakni pasar ritel dan institusi-institusi yang berminat dengan free float. 

"Ah, kalau berapa jumlah lembar sahamnya, kayaknya masih tentatif. Kalau perkiraan dana yang kami targetkan dari IPO ini berkisar Rp 1,6 triliun," ungkapnya.

Ada sejumlah alasan di balik rencana IPO PT NSS. Diantaranya untuk pengembangan usaha, sekaligus memanfaatkan momentum harga minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) yang saat ini sedang naik baik di pasar global maupun domestik.

"Dana yang terkumpul dalam IPO nanti akan digunakan untuk pengembangan usaha, termasuk pembangunan pabrik baru untuk pengolahan kelapa sawit produksi PT NSS dan penyuplai lainnya," jelasnya.