https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Pengusaha Sebut Truk Muatan Sawit Over Load Lebih Efisien, Begini Kata Ahli dan Wabup Mukomuko

Pengusaha Sebut Truk Muatan Sawit Over Load Lebih Efisien, Begini Kata Ahli dan Wabup Mukomuko

Truk muatan sawit ODOL di Mukomuko. Ist


Bengkulu, elaeis.co - Penindakan truk muatan kelapa sawit yang melebihi kapasitas atau Over Demention Over Load (ODOL), sepertinya sulit dilakukan di daerah Provinsi Bengkulu.

Pasalnya, rata-rata pengusaha di daerah itu enggan mengikuti anjuran pemerintah agar truk muatan sawit tidak boleh over kapasitas melintas di jalanan.

Baca Juga: Sapuan Tetap Manen di Tengah Banjir

Seperti pemilik Ramp SR Bersaudara di Kabupaten Mukomuko, Putra, yang menganggap truk sawit ODOL lebih efisiensi dalam hal waktu dan biaya menuju pabrik kelapa sawit.

Meski melanggar aturan, namun menurutnya truk ODOL sawit lebih menguntungkan karena mampu mengangkut muatan lebih banyak dan mengurangi biaya angkut.

Baca Juga: BUMDes di Bengkulu Tengah Rata-rata Belum Berbadan Hukum

"Fenomena truk ODOL cukup umum di Kabupaten Mukomuko. Dimana mayoritas truk muatan sawit yang beroperasi di sini membawa muatan over kapasitas. Sebab hal ini berdampak positif pada efisiensi operasional kami," kata Putra saat berbincang dengan elaeis.co, Sabtu (26/8).

Terpisah, Ahli Ekonomi Bengkulu, Kamaludin juga tidak menampik bahwa muatan ODOL dapat merusak jalan dan berdampak terhadap lingkungan. Namun di sisi lain cara itu juga dianggap dapat meraup keuntungan ekonomi.

Praktik membawa muatan lebih dari kapasitas sebenarnya memungkinkan para pemilik perkebunan dan pengusaha sawit untuk mengurangi biaya transportasi dan memaksimalkan hasil produksi.

"Fenomena ini memiliki dampak ganda. Di satu sisi, kelebihan muatan dapat merusak infrastruktur jalan dan berpotensi mengganggu ekosistem. Namun, di sisi lain, para pelaku industri melihat ini sebagai langkah ekonomis yang membantu mereka mengoptimalkan hasil produksi dan laba," kata Kamaludin.

 

Pemerintah daerah dilema terkait fenomena ini. Di satu sisi, mereka perlu memastikan penggunaan jalan yang berkelanjutan dan perlindungan lingkungan, namun di sisi lain, industri sawit juga memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian daerah.

Penegakan aturan terkait muatan truk sawit menjadi tantangan yang kompleks bagi otoritas setempat.

"Kami menyadari pentingnya menjaga infrastruktur jalan dan lingkungan. Namun, kami juga tidak bisa mengabaikan peran sektor sawit dalam perekonomian kami. Kami sedang mempertimbangkan berbagai pendekatan yang seimbang untuk mengatasi situasi ini," kata Wakil Bupati Mukomuko, Wasri.

Dengan adanya perdebatan antara efisiensi ekonomi dan dampak kerusakan infrastruktur, sepertinya belum ada keputusan tegas yang diambil untuk mengatasi fenomena truk muatan sawit ODOL ini di Kabupaten Mukomuko.

Dalam jangka panjang, pihak terkait perlu menjajaki solusi yang dapat memenuhi kedua aspek tersebut tanpa mengorbankan salah satunya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :