Berita / Sumatera /
Penggunaan POC Bagi Petani Sawit Terus Digalakkan di Bengkulu
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Menyikapi mahalnya harga pupuk kimia non subsidi, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu menggalakkan pembuatan pupuk organik cair (POC). Petani sawit di sejumlah daerah dibimbing agar bisa membuat POC secara mandiri.
Kepala DLHK Provinsi Bengkulu, Safnizar mengatakan, pihaknya melalui instansi teknis di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu terus memperbanyak pelatihan pembuatan POC kepada para petani sawit. "Pembuatan pupuk ini sangat mudah dan bisa dipraktikkan siapa saja," katanya, Selasa (22/8).
Baca Juga: Tutup Aktivitas Perusahaan Sawit, Masyarakat Gelar Ritual Adat
Dia menambahkan, bahan baku POC juga sangat mudah didapatkan karena ada di lingkungan sekitar. "POC dihasilkan lewat proses fermentasi. Bahan-bahan organik berupa sampah rumah tangga seperti kulit buah-buahan dan sayuran, difermentasi dalam kondisi anaerob," terangnya.
Ia berharap pelatihan pembuatan POC bisa menjadi solusi alternatif bagi petani sawit di daerah. "Sehingga petani tidak perlu lagi membeli pupuk kimia di pasaran yang harganya terbilang cukup mahal, di atas Rp 500 ribu per karungnya," sebutnya.
Baca Juga: Puluhan Pelatih ikut Pelatihan untuk Persiapan Sertifikasi Pekebun Sawit Swadaya
Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar, mendukung penggunaan POC oleh petani sawit di Bengkulu. Sebab POC memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama pada fase pertumbuhan buah dan biji.
"POC lebih efektif jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang tanaman dibandingkan pada media tanam. Ini karena tanaman dapat menyerap nutrisi langsung melalui stomata atau pori-pori pada permukaan daun dan batang," jelasnya.
Namun dia mengingatkan petani agar berhati-hati saat memberikan pupuk melalui daun. "Harus sesuai takaran. Overdosis bisa merusak tanaman dan bahkan mengundang hama dan penyakit," sebutnya.
Ia menambahkan bahwa aplikasi POC pada daun harus diencerkan sebelum digunakan. Ia juga menggarisbawahi bahwa setiap tanaman memiliki kapasitas tertentu dalam menyerap nutrisi.
"Tanaman hanya menyerap unsur hara dalam jumlah terbatas setiap harinya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pupuk dengan bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar hasilnya maksimal," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :