https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pelaku Usaha Didorong Produksi Briket Berbahan Cangkang Sawit

Pelaku Usaha Didorong Produksi Briket Berbahan Cangkang Sawit

Briket dari cangkang sawit. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Potensi cangkang sawit di Provinsi Bengkulu cukup besar. Selama ini limbah sisa pengolahan TBS menjadi CPO itu kebanyakan diekspor ke Thailand dan Jepang.

Karena diekspor dalam bentuk mentah, maka nilai jual cangkang sawit tidak begitu tinggi. Oleh karena itu, Kepala Kantor Karantina Pertanian Bengkulu, Bukhari, menyarankan cangkang diolah lebih dahulu sebelum diekspor untuk meningkatkan nilai tambah.

"Salah satunya cangkang sawit diolah menjadi briket. Permintaan briket terus meningkat dan jadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan," katanya, Senin (21/8).

Baca Juga: Abrasi di Bengkulu Tengah Butuh Penanganan Mendesak 

Menurutnya, pengolahan cangkang sawit menjadi briket akan menimbulkan dampak yang cukup banyak. Proses produksi akan membuka lapangan kerja baru. Emisi karbon juga akan berkurang dengan pemanfaatan bahan bakar hijau.

"Dan yang pasti, harganya lebih mahal. Cangkang sawit setelah diolah menjadi briket maka harganya akan naik berkali-kali lipat. Harga cangkang per kilo hanya sekitat Rp 1.500. Kalau sudah jadi briket, bisa dihargai sampai Rp 15 ribu per kilogram. Ini sangat potensial meningkatkan pendapatan masyarakat," tukasnya.

"Dengan sedikit inovasi, limbah sawit sebenarnya bisa diubah sehingga bermanfaat baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Kita berharap akan ada pelaku usaha yang mengarap peluang ini," tambahnya.

Seorang pengusaha cangkang di Bengkulu, Ali Akbar, mengakui bahwa selama ini cangkang diekspor dalam bentuk mentah. "Produksi cangkang sawit Bengkulu mencapai 30 ribu ton setiap bulannya," sebutnya.

Dia mengakui potensi ekonomi briket cangkang sawit cukup menggiurkan. "Ketersediaan bahan baku sangat mendukung. Kalau dapat pasar, untungnya sepertinya cukup besar," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :