Berita / Sumatera /
Pekebun Sawit Rokan Hulu Diajak Keliling Kebun Minamas Group di Siak
 
                Kunjungan petani sawit Rohul ke fasilitas pembibitan milik Minamas Group. Foto: ist.
Pasirpangaraian, elaeis.co – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjenbun Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Best Planter Indonesia (BPI) menggelar pelatihan teknis budidaya kelapa sawit di Pasirpangaraian yang diikuti peserta dari Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 5 hari ini dibagi menjadi 2 sesi. Yaitu sesi kelas dan sesi kunjungan lapang. Pada hari ke-4 pelatihan, dilakukan kunjungan lapang ke PT Aneka Inti Persada (AIP) dan PT Aneka Sawit Lestari (ASL), anak usaha Minamas Group, di Desa Tualang dan Desa Meredan, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
Rombongan peserta pelatihan awalnya mendatangi lokasi pembibitan PT AIP. Rombongan disambut oleh Area Controller PT AIP Mirlansyah beserta tim. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Area Controller dan pengenalan pembibitan PT AIP oleh Adi Sutrisno.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (26/8) disebutkan, di lokasi pembibitan dijelaskan dan dipraktekkan proses penanaman kecambah (plumula dan radikula) ke babybag dan diberi perlakukan mikoriza sebanyak 50 gram. Kemudian praktek pindah tanam dari pre-nursery (PN) ke main-nursery (MN). Di dalam largebag diberi juga perlakuan mikoriza sebanyak 100 gram, baru dimasukkan bibit PN.
Disampaikan juga penjelasan dan contoh bibit abnormal yang harus diseleksi, baik di PN maupun di MN. Pembibitan di PT AIP sebagian besar menggunakan benih i-chalik yang diproduksi sendiri oleh Minamas Group (PT ASL).
Kunjungan lapang dilanjutkan ke titik pembukaan lahan (replanting) menggunakan sistem tumbang chipping. Sebagian besar areal replanting adalah areal bergelombang, sehingga perlu dibuat terasan dan kemiringan jalan diatur maksimal 5 derajat untuk memudahkan aksesibilitas, dan tiap jalan tersambung diujung bukit. Untuk mencegah erosi dan tangkapan hujan juga dibuat rorak diantara pokok sawit.
Titik ketiga kunjungan berpindah ke PT ASL (kebun induk Minamas Group) di Desa Meredan. Pada titik ini, peserta melihat langsung proses penyerbukan (polinasi) buatan di pohon induk, yaitu penyemprotan serbuk sari ke bunga betina, kemudian bunga betina disungkup pakai karung khusus.
Di titik kunjungan ini dijelaskan proses produksi benih i-chalik, mulai dari polinasi buatan, pemanenan tandan, pemipilan brondolan, pengupasan mesocarp, seleksi cangkang, penyimpanan cangkang sampai tumbuh plumula dan radikula. Proses produksi benih ini memakan waktu sekitar 4 bulan.
Dijelaskan juga syarat pemesanan benih oleh pekebun sawit yaitu fotokopi KTP dan fotokopi surat tanah. Minimal order adalah 200 butir kecambah.
Titik keempat kunjungan adalah areal high conservation value (nilai konservasi tinggi) berupa pengelolaan areal sempadan Sungai, penanaman pohon (penghijauan) untuk habitat tanaman dan satwa. Pohon di areal konservasi diberi tagging, dimana PT ASL bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
Di dalam areal konservasi ada gazebo untuk peristirahatan. Areal konservasi ini menjadi salah satu persyaratan dalam sertifikasi ISPO dan sertifikasi RSPO yang diperoleh PT ASL sejak tahun 2009.
Kegiatan kunjungan lapang ditutup dengan pemberian kenang – kenangan dari tim BPI ke tim PT AIP dan PT ASL (Minamas Group). Kata penutupan (closing statement) disampaikan oleh Dr. Shahrakbah Yacob selaku Head Research PT ASL.







Komentar Via Facebook :