Berita / Sumatera /
Larangan Truk Sawit ODOL Diyakini akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Polisi melakukan sosialisasi ODOL kepada pemilik angkutan sawit. foto: Polres Mamuju
Bengkulu, elaeis.co - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha, mendukung penerapan larangan truk pengangkut kelapa sawit Over Dimensi Over Loading (ODOL).
Menurutnya, kebijakan itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Penegakan larangan ODOL diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja jalan raya, menurunkan angka kecelakaan, serta mengurangi kerusakan jalan dan jembatan yang disebabkan oleh truk berlebihan muatan," katanya, kemarin.
Dia mengatakan, implementasi larangan truk ODOL di Bengkulu diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi pengangkutan kelapa sawit.
"Sebelumnya terdapat beberapa masalah dalam pengangkutan kelapa sawit. Seperti truk yang berlebihan muatan, dimensi kendaraan yang tidak sesuai dengan kelas jalan, serta perbedaan jenis muatan yang diangkut. Larangan ODOL ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi tersebut dan meningkatkan daya saing kelapa sawit di Bengkulu," ujarnya.
Menurutnya, jika kerusakan jalan berkurang, maka efisiensi dan efektivitas pengangkutan kelapa sawit di Bengkulu akan meningkat. "Ini akan meningkatkan daya saing kelapa sawit yang menjadi andalan ekonomi masyarakat Bengkulu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Budi menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk menegakkan larangan ODOL. Diantaranya adalah penambahan rambu-rambu dan marka jalan, pemasangan CCTV di titik-titik rawan, serta penindakan kepada truk-truk yang melanggar aturan.
"Penindakan terhadap truk ODOL di Bengkulu diharapkan bisa menekan kerusakan jalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi," tutupnya.







Komentar Via Facebook :