https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Lahan Perusahaan Sawit dan Petani di Meliau Siap Ikut Tanam Jagung Serentak

Lahan Perusahaan Sawit dan Petani di Meliau Siap Ikut Tanam Jagung Serentak

Jajaran Polres Sanggau mengecek kesiapan lahan untuk kegiatan tanam jagung serentak. Foto: Humas Polres Sanggau


Sanggau, elaeis.co – Tim Supervisi Polres Sanggau melaksanakan pengecekan dan peninjauan Program Ketahanan Pangan di wilayah Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan, sarana, dan sumber daya lainnya dalam mendukung penanaman jagung serentak.

Lokasi yang menjadi fokus pengecekan yakni lahan monokultur milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bintang Harapan Desa (BHD) di Desa Sungai Mayam, lahan sawit milik Blasius Lopo di Desa Bhakti Jaya, serta lahan tumpang sari milik perusahaan sawit PT Melawi Sawit Prima (MSP) di Desa Kuala Rosan.

Supervisi dilakukan oleh Kapolsek Meliau AKP Sukiswandi, Kasat Samapta Polres Sanggau AKP Supariyanto SH, Kepala Desa Sungai Mayam Sarkawi, Kepala BPP Kecamatan Meliau Yayat, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Meliau, serta personel Polsek Meliau. Tim turut melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan teknis dan administrasi.

Supariyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup pengecekan kesiapan lahan, ketersediaan bibit, pupuk, dan sarana pendukung lainnya. “Program ketahanan pangan ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Kami memastikan bahwa seluruh elemen program, termasuk kelompok tani (poktan), telah siap melaksanakan penanaman jagung serentak,” katanya melalui rilis Humas Polres Sanggau dikutip elaeis.co Selasa (21/1).

Pengecekan sarana komunikasi untuk zoom meeting di perusahaan sawit PT BHD juga dilakukan untuk memastikan kelancaran koordinasi antara pihak-pihak terkait dalam penanaman jagung serentak. “Sudah dicoba, sinyal dan sarana komunikasi di lokasi cukup memadai,” ungkapnya.

Tim Supervisi juga menyatakan lahan monokultur di PT BHD dan milik Blasius Lopo siap untuk ditanami jagung hibrida. “Kami mengapresiasi kesiapan lahan seluas 2 hektare milik PT BHD yang nantinya akan dikelola oleh sukarelawan perusahaan. Begitu pula dengan lahan milik Blasius Lopo yang dikelola oleh Poktan Firdaus Desa Bhakti Jaya. Sementara lahan tumpang sari milik PT MSP seluas 1 hektare dikelola oleh Poktan Mungguk Rosan dan Poktan Buayan Akek,” bebernya.

“Ketersediaan bibit dan pupuk menjadi prioritas utama dalam program ini. PT BHD telah menyediakan 30 kg bibit jagung, sedangkan CSR PT AAC menyumbang 10 kg untuk PT MSP. Pupuk organik dari tanah solid PT BHD juga telah disiapkan untuk mendukung program ini,” tambahnya.

Dia berharap penanaman jagung akan sukses dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. “Semoga program ini dapat menjadi contoh sinergi yang baik antara Polri, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tukasnya.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :