Berita / Sulawesi /
Kemampuan Petugas Lapangan Atasi Hama Sawit di Sulbar Terus Diasah
 
                Kegiatan rutin Pengenalan Hama dan Penyakit Tanaman Unggulan Perkebunan. foto: Disbun Sulbar
Mamuju, elaeis.co - Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Sulawesi Barat (sulbar) terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para petugas pengamat organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan melaksanakan kegiatan rutin Pengenalan Hama dan Penyakit Tanaman Unggulan Perkebunan.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dan diikuti staf Disbun Sulbar, Pembantu Lapang Petugas Tenaga Kontrak Pendamping (PLP-TKP) Sulbar, serta staf dinas terkait lainnya dari sejumlah kabupaten penghasil sawit di Sulbar.
Kepala Disbun Sulbar, Herdin Ismail menyampaikan, kegiatan rutin ini sangat penting dilakukan untuk mengasah kemampuan petugas OPT dalam mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman perkebunan secara langsung di lapangan. Selain itu, juga sebagai wadah untuk saling bertukar informasi teraktual terkait hama dan penyakit tanaman perkebunan khususnya di Sulbar.
"Saya minta untuk memperbanyak video edukasi terkait hama dan penyakit tanaman perkebunan, juga meng-update data-data terkait serangan hama dan penyakit di Provinsi Sulbar," kata Herdin dalam rilis Disbun Sulbar dikutip Sabtu (27/4).
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan setiap pihak terkait dapat mengenali dengan baik hama dan penyakit yang menyerang komoditi perkebunan sehingga dapat menerapkan pengendalian yang tepat agar dapat mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman unggulan perkebunan serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sulbar," sambungnya.
Narasumber pada kegiatan ini yaitu Risqan Abdillah Gali dan Pramudiana yang memaparkan secara panel materi tentang Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan yakni Hama Ulat Kantung dan Ulat Api yang menyerang komoditi kelapa sawit.
Seperti seri sebelumnya, kepada seluruh peserta zoom meeting yang hadir diberikan pre-test untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman mereka mengenai materi yang akan disampaikan. Hama Ulat Kantung dan Ulat Api merupakan hama yang paling berdampak pada produksi dan produktivitas komoditi sawit karena menyerang daun kelapa sawit hingga menyebabkan outbreak (wabah) apabila tidak segera dikendalikan.
Pada sesi pemaparan materi, para pemateri menyampaikan gejala serangan dan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh kedua hama itu serta fase menyerangnya. Kemudian dilanjutkan dengan pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengendalikan hama tersebut diantaranya adalah pengendalian mekanis dan biologi untuk mengendalikan/mengontrol jumlah hama ulat tersebut di pertanaman kelapa sawit. Sedangkan pengendalian kimiawi dilakukan pada saat serangan hama ulat kantung dan ulat api sudah melebihi ambang batas ekonomi.
Selanjutnya diberikan contoh kasus serangan hama ulat api yang telah terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah dan beberapa opsi pengendalian yang telah dilakukan untuk menekan serangan yang terjadi.
Pada sesi diskusi, peserta memberikan masukan mengenai perlunya perhatian yang serius terhadap hama dan penyakit yang menyerang komoditi kelapa sawit karena apabila tidak ditangani dengan baik, maka komoditi sawit bisa jadi tidak bertahan karena serangan hama penyakit.
Rukhyat selaku staf pada Bidang Pengembangan Teknologi Pengendalian OPT UPTD BPPTP menyampaikan bahwa teknik budidaya juga merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pengendalian hama penyakit itu sendiri. "Kami siap berkolaborasi dengan Bidang Perlindungan Disbun Sulbar terkait pengendalian hama penyakit di daerah ini," tukasnya.
 







Komentar Via Facebook :