Berita / Sumatera /
Kebun Sawit Ilegal Ancam Habitat Alami Gajah di Bentang Alam Seblat
Peserta Elephant Camp di Bentang Alam Seblat. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Habitat alami gajah liar di Bentang Alam Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, semakin terdesak kebun sawit ilegal. Berdasarkan data Konsorsium Bentang Alam, dalam kurun 1 tahun terakhir saja, ditemukan setidaknya 115 titik aktivitas ilegal berupa pembukaan kebun sawit di Bentang Alam Seblat.
Manajer Kampanye Hutan dan Perkebunan Kanopi Hijau Indonesia, Erin Dwiyanda mengaku cukup prihatin terhadap kondisi tersebut. Padahal Bentang Alam Sebelat merupakan kawasan konservasi dan rumah terakhir gajah Sumatera di Bengkulu.
Baca Juga: Setelah 78 Tahun Merdeka, Barulah Desa ini Teraliri Listrik PLN
"Sedih melihat perambahan di Bentang Alam Sebelat, habitat gajah dijadikan perkebunan kelapa sawit," kata Erin, Selasa (15/8).
Menurutnya, pihak Kanopi Hijau telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum baik dari polisi hutan maupun pihak terkait untuk rutin mengawasi wilayah Bentang Alam Sebelat agar habitat gajah tidak dirusak dan diubah jadi perkebunan sawit.
Baca Juga: Hidup Berkecukupan, tapi Ribuan Petani Sawit di Bengkulu Selatan Mengaku Miskin
Terkait dengan kampanye penyelamatan habitat gajah dalam rangka memperingati Hari Gajah Sedunia, pada 12-13 Agustus 2023 lalu aktivis lingkungan Bengkulu menggelar kegiatan Elephant Camp di Lapangan Wisata Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan tersebut bertujuan agar semua pihak bisa bersama-sama menjaga habitat gajah Sumatera.
"Kita berkomitmen akan bersama-sama menjaga habitat gajah Sumatera di sini," tegasnya.
Erin mengatakan, Bentang Alam Seblat merupakan habitat alami gajah Sumatera yang tersisa di Provinsi Bengkulu sehingga harus diselamatkan dari ancaman kegiatan industri ekstraktif dan tindakan destruktif lainnya.
"Penggunaan lahan tanpa izin seperti pembalakan dan perambahan serta rencana pertambangan merupakan ancaman yang nyata bagi Bentang Alam Seblat dan populasi gajah yang tersisa," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :