Berita / Serba-Serbi /
Keberatan Masalah Koperasi Dicampuri, Masyarakat Demo Kejari Dharmasraya
 
                Unjuk rasa masyarakat Kanagarian Sikabau di Kejari Dharmasraya. foto: Polres Dharmasraya
Pulau Punjung, elaeis.co - Ratusan masyarakat Nagari (Desa Adat) Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, berunjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat di Pulau Punjung. Mereka memprotes proses hukum yang dilakukan Kejari Dharmasraya kepada pemimpin nagari dan ninik mamak.
Korlap aksi, Rahmat Danil, mengatakan, masyarakat tidak terima pimpinan nagari dan ninik mamak diperiksa atas laporan korupsi dana Koperasi Sawit Pusako Niniak Mamak.
"Kasus yang tengah diselidiki ini tidak menyangkut uang negara, bukan APBD atau APBN, melainkan dana dari hasil ulayat ninik mamak. Tanahnya tanah kami, uangnya uang kami. Kenapa kejaksaan seperti menaruh perhatian khusus terhadap kasus ini, ada apa?" katanya.
Penyelidikan kasus ini dilakukan oleh Kejari Dharmasraya setelah masuknya laporan dari warga Nagari Sikabau tentang dugaan penyelewengan dana insentif Koperasi Sawit Pusako Niniak Mamak. Ada dugaan orang-orang yang menjabat di Nagari Sikabau mengambil lima persen dari hasil usaha kebun sawit yang dijalankan koperasi.
Namun Danil menilai pengusutan kasus itu seperti dipaksakan. "Sudah hampir satu tahun diselidiki dan sudah 60 saksi diperiksa, tapi tidak ada kejelasan hingga saat ini," sebutnya.
"Kami minta dugaan penyelewengan dana koperasi ini segera dihentikan oleh pihak kejaksaan. Masyarakat yakin wali nagari dan ninik mamak tidak melakukan penyelewengan dana koperasi, hanya salah administrasi yang masih dapat dibina," tambahnya.
Salah seorang tokoh adat, Datuk Anto, juga memprotes sikap oknum pegawai kejaksaan berinisial DF yang tidak beretika saat memeriksa ninik mamak.
"Caranya tidak sesuai dengan nilai-nilai adat Minang. Ninik mamak kami dibentak-bentak, padahal mereka bukan koruptor uang negara," tukasnya.
"Kami minta kepada saudara DF datang ke Sikabau untuk meminta maaf kepada masyarakat dan ninik mamak di kanagarian Sikabau,” tegasnya.
Dia juga mendesak kejaksaan agar menghentikan kasus ini karena masyarakat terbelah, cucu dan keponakan menjadi resah. "Bahkan ulang tahun kemerdekaan pun tak meriah lagi, padahal biasanya kami paring meriah," ujarnya.
Aksi masyarakat itu mendapat pengawalan ketat dari kepolisian setempat. Selain personil Polres Dharmasraya, Brimob Batalyon C Sibinuang dan TNI Koramil 03 Pulau Punjung juga diturunkan untuk memastikan aksi damai berjalan aman. Bahkan Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah dan Wakapolres Dharmasraya Kompol Andri Nugroho Saputro turun langsung berhadapan dengan para pengunjuk rasa.
"Intinya masyarakat yang melakukan aksi damai memprotes kriminalisasi oleh kejaksaan dan meminta penyidikan terhadap Wali Nagari Sikabau dan Niniak Mamak dihentikan," kata Nurhadiansyah dalam keterangan resminya, kemarin.
Dia mengapresiasi para pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai serta dapat menjaga kamtibmas yang kondusif.
"Dalam pengamanan aksi ini, kami melakukan pendekatan secara persuasif, humanis dan anggota yang melaksanakan pengamanan harus sesuai SOP yang berlaku. Kami bersifat netral dan berusaha menjembatani keinginan masyarakat dengan melakukan pengawalan," paparnya.
 







Komentar Via Facebook :