Bengkulu, elaeis.co - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, meminta masyarakat termasuk para petani sawit agar waspada terhadap penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC). Sepanjang 2023 ini ada 325 orang yang menderita penyakit mematikan tersebut.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Ujang Ismail MPH, menyampaikan kekhawatirannya atas peningkatan drastis kasus TBC di daerah itu. Ia mengingatkan, tidak ada yang kebal terhadap penyakit ini.

"Dari awal Januari hingga saat ini ada 325 kasus TBC. Dibandingkan tahun lalu yang hanya 216 kasus, tentu tahun ini ada peningkatan," katanya, Jumat (13/10).

Dia mengungkapkan fakta bahwa penularan TBC terutama terjadi melalui orang-orang terdekat. Ini terungkap dari skrining yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di 22 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bengkulu Utara. "Kami akan terus melakukan skrining pada masyarakat yang dicurigai tertular TBC, karena ini ditularkan dari orang terdekat," tuturnya.

Dalam upaya mencegah penyebaran lebih lanjut,  langkah pertama yang harus diambil adalah memutus mata rantai penularan. "Individu yang telah terinfeksi TBC harus segera mendapatkan perawatan medis yang tepat," tegasnya.

Selain itu, pihak Dinkes juga akan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Edukasi ini meliputi upaya untuk menjaga ventilasi udara yang baik di dalam rumah serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. "Hal ini penting dalam mengurangi risiko penularan TBC," sebutnya.

Masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara juga diingatkan tentang pentingnya vaksinasi. Menurutnya, satu-satunya vaksin yang tersedia untuk mencegah TBC adalah Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi TBC.

"Selain vaksinasi, menjaga pola hidup sehat tentunya merupakan faktor kunci dalam mencegah TBC. Masyarakat perlu menjalani gaya hidup sehat, termasuk konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan menjauhi faktor risiko potensial," pungkasnya.