https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Ajudannya Aniaya Supir Truk CPO, Begini Kata Bupati Kutai Barat

Ajudannya Aniaya Supir Truk CPO, Begini Kata Bupati Kutai Barat

Tangkapan layar rekaman penganiayaan supir truk CPO oleh ajudan Bupati Kutai Barat. foto: Ist.


Sendawar, elaeis.co - Serka Daniel, ajudan Bupati Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, memukul supir truk minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) di kawasan Kinong Jengan Danum, Kecamatan Damai, Rabu (20/12) sore. Peristiwa itu direkam oleh warga dan video kekerasan itu langsung viral di media sosial.

Bupati Kubar,  FX Yapan akhirnya meminta maaf atas aksi pemukulan tersebut. ”Saya atas nama pribadi, keluarga, pemerintah, dan atas nama ajudan saya, minta maaf karena suatu hal yang tidak seharusnya terjadi,” katanya dalam keterangan resmi Kominfo Kubar, kemarin.

Menurutnya, kejadian pemukulan itu terjadi saat dia dan rombongan baru selesai kampanye dari Kecamatan Jempang hendak pulang ke Sendawar
menggunakan mobil pribadi tanpa pengawalan (patwal). Rombongan lalu bertemu dengan 5 mobil angkutan CPO yang berkonvoi di jalan.

Saat memasuki simpang Damai, rombongan bupati meminta jalan kepada truk-truk angkutan CPO tersebut. Empat mobil memberi jalan, namun mobil terakhir atau yang paling depan tidak mau memberi jalan.

Supir mobil bupati sudah memberi isyarat lampu dan klakson, bahkan melambaikan tangan ke mobil CPO karena di belakang mereka juga ada mobil ambulance. Bukannya memberi jalan, supir truk CPO yang diketahui bernama Andri Rahman malah membunyikan klakson.

Saat mobil bupati berusaha menyalip, tiba-tiba dari arah berlawanan datang sebuah bus. Dan di saat bersamaan supir truk CPO malah mepet ke tengah jalan yang membuat mobil bupati keluar jalur dan hampir ditabrak dari samping.

”Pas mau masuk Kinong ada bus dari depan, Daniel melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan. Bus itu sudah berhenti, tapi truknya tidak mengalah. Begitu kami mau masuk (nyalip), dihajarnya lagi, hampir ditabraknya,” katanya.

Mobil yang membawa bupati langsung berhenti. Daniel dan Yapan turun menegur Andri. "Tapi dia tak terima ditegur, malah marah-marah. Makanya Daniel emosi dan menyuruh Andri turun dari truk sehingga terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan," paparnya.

”Saya juga keluar melerai, terus ada kemanakan saya. Sempat ditendang Daniel karena emosi. Siapa nggak emosi, kalau sampai terjadi (kecelakaan), kami bisa celaka," tambahnya.

Sehari setelah kejadian, kedua belah pihak bertemu dan berdamai. Kesehatan Andri juga telah dipastikan baik setelah dibawa ke Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar (HIS) untuk dilakukan pengobatan.

"Sudah saling memaafkan dan dibuktikan dengan surat pernyataan yang dibuat pada Kamis pagi," ungkapnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :