Papua, Elaeis.co - Black campaign atau kampanye hitam kelapa sawit masih menjadi persoalan di sektor perkebunan kelapa sawi di Provinsi Papua. Tentu perihal ini mempengaruhi perkembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah timur Indonesia itu.

Kendati demikian diinformasikan Ketua DPW Apkasindo Papua, Albetyoku, petani tidak berhenti berjuang agar kesejahteraannya semakin terjamin lewat kebun kelapa sawit. Pihaknya telah memberikan klarifikasi atas dugaan yang dilayangkan oleh para lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut.

"Saya rasa dugaan itu atas pengaruh LSM dari luar negeri. Jadi kita minta LSM dalam negeri agar tidak mudah terpengaruh," terangnya kepada elaeis.co, Jumat (28/1/2022).

Albet menyarankan, para aktivis lingkungan tersebut melihat potensi kesejahteraan para petani dengan diimbangi rasa kemanusiaan yang tinggi sebelum menuduh bahwa kelapa sawit adalah komoditi yang tidak baik. Bahkan selama ini katanya, tidak ada insiden kemanusiaan yang merupakan dampak dari perkebunan kelapa sawit di wilayahnya. Malah kesejahteraan para masyarakat lebih terjamin lewat tanaman bernama latin elaeis tersebut.

"Dari sisi ekonomi ini menjadi solusi yang tepat. Malah juga di sisi pendidikan. Sebab ada program beasiswa bagi para anak petani kelapa sawit," katanya.

"Tahun ini ada lima orang yang mendapatkan beasiswa belajar. Kelima orang itu dikirim ke Riau serta Jogja. Hal ini merupakan program BPDPKS yang kita harapkan terus berkelanjutan. Diharapkan dari program ini peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mengerti akan sawit terus tumbuh," tandasnya.