https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kabupaten Inhil Mulai Nikmati DBH Sawit, Apkasindo Bilang Gini

Kabupaten Inhil Mulai Nikmati DBH Sawit, Apkasindo Bilang Gini

Ilustrasi - hamparan kebun kelapa sawit. Dok.Istimewa


Tembilahan, elaeis.co - Indragiri Hilir (Inhil) merupakan kabupaten pertama di Provinsi Riau yang merealisasikan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit. Dimana dana sebanyak Rp50 miliar digelontorkan untuk pembangunan jalan Pekan Tua- Pengalihan.

Uang tersebut dibagi dalam dua pengerjaan jalan yakni paket A sebesar Rp17 miliar untuk pengerjaan ruas jalan sepanjang 1,825 kilometer, dan paket B untuk pengerjaan akan sepanjang 3,3 km.

Kemudian, ada juga digunakan untuk aliran listrik di Desa Pengalihan. Dimana pengerjaan ini ditargetkan selesai hingga akhir tahun mendatang.

Baca juga: Jatah DBH Sawit Berkurang, Pemprov Riau Diminta Tidak Pasrah Terima Nasib

Sementara, tahun depan Pemkab Inhil juga menargetkan pembangunan jalan sepanjang 17 km menuju Pekan Tua dari DBH tersebut.

Asisosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Inhil pun angkat bicara terkait hal ini. Menurut Wakil Ketua Apkasindo Inhil, Tedi Susilo, seharusnya DBH itu dikembalikan untuk kepentingan petani kelapa sawit.

"Kita tidak menyalahkan alokasi dana itu untuk pembangunan ruas jalan Pekan Tua-Pengalihan. Namun akan lebih tepat sasaran jika DBH itu masuk ke perkebunan kelapa sawit. Saat ini tidak sedikit infrastruktur perkebunan kelapa sawit yang butuh perbaikan guna kelancaran angkutan kelapa sawit milik petani," ujarnya kepada elaeis.co, Kamis (25/7).

Baca juga: Sembilan Ruas Jalan di Inhu Dibangun Pakai DBH Sawit

Ruas jalan yang saat ini menjadi objek alokasi DBH itu kata Tedi adalah jalan provinsi yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov). Kendati begitu Tedi juga tak menampik bahwa jalan lintas itu juga dilalui angkutan kelapa sawit.

"Seharusnya DBH ini menyasar kepentingan petani kelapa sawit. Sebab, DBH merupakan hasil pungutan kelapa sawit ya seyogyanya dikembalikan ke perkebunan sawit," paparnya.

Bukan hanya infrastruktur, petani kelapa sawit juga butuh perhatian dalam peningkatan produksi kebunnya. Misalnya pengadaan pupuk subsidi yang memang tidak pernah dirasakan oleh petani kelapa sawit. Artinya menurut Tedi, DBH itu dapat dialokasikan dalam pengadaan pupuk tersebut. Minimal petani terbantu dalam memelihara kebun kelapa sawitnya.

Baca juga: Petani Dukung DBH Untuk Pembangunan Peningkatan Produktivitas Sawit

"Sebetulnya banyak harapan petani terhadap DBH itu. Dimana petani saat ini juga masih dibayangi pengurusan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) yang juga dibebani biaya dalam pengurusannya. STDB ini sangat bermanfaat bagi petani," ujarnya.

Usulan itu kata tedi baru pada tahap pertama, setidaknya Pemkab Inhil juga memperhatikan tentang bibit bermutu yang juga dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi. Memang kata Tedi ada program PSR namun jika dibantu kembali lewat DBH maka akan lebih maksimal.

Baca juga: DBH Sawit Sangat Dibutuhkan untuk Perbaiki Kerusakan Infrastruktur

"Kondisinya di Inhil banyak kebun yang dibangun menggunakan bibit kurang berkualitas. Sehingga produksi kebun sawit di Inhil juga tidak maksimal," tuturnya.

"Artinya DBH itu seharusnya digunakan untuk menunjang peningkatan produksi kebun kelapa sawit petani, sehingga keterjaminan petani untuk sejahtera semakin nyata," imbuhnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :