https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Jumlah Armada Pengangkut Ikut Pengaruhi Tersendatnya Ekspor CPO

Jumlah Armada Pengangkut Ikut Pengaruhi Tersendatnya Ekspor CPO

Kapal pengangkut CPO dan turunannya sebanyak 19 boks ISO tank berukuran 20 feet ke Port Klang, Malaysia melalui Pelabuhan Dumai. (Foto: Antara)


Jakarta, elaeis.co - Minimnya jumlah armada kapal pengangkut CPO dari Indonesia ke pasar internasional turut membuat aktifitas ekspor tersendat. Malah saat ini perusahaan eksportir CPO Indonesia berebut kapal angkut.

Kepada elaeis.co, Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono menceritakan kondisi langkanya kapal angkutan tadi benar adanya. Ini berawal dari penutupan pintu ekspor yang dilakukan Presiden Joko Widodo 28 April 2022 lalu.

Dengan penutupan itu, otomatis aktifitas kapal pengangkut ikut berhenti. Akhirnya mereka justru mencari pekerjaan baru untuk menghidupkan produktifitas kerjanya.

"Mereka kan butuh pekerjaan, nah kemudian akhirnya berhasil menjalin kontrak dalam pengangkutan minyak mentah asal Rusia ke beberapa negara. Melihat potensi itu tentu mereka berbondong ke arah sana," ujarnya Jumat (8/7).

Sementara saat pintu ekspor Indonesia dibuka kembali pada 23 Mei 2022, perusahaan eksportir kesulitan mencari kapal pengangkut. Sebab sudah menjalin kontrak dengan Rusia. Meski armada ada namun menjadi rebutan para perusahaan. Hal ini pun membuat biaya angkutan meningkat menjadi USD150 dari sebelah USD75.

"Inilah yang membuat teman-teman kesulitan untuk melakukan ekspor. Dan kondisi ini juga sudah diketahui Pak Luhut (Menko Marves)," imbuhnya.

Menurut Eddy kondisi ini bisa saja berlangsung lumayan lama. Sebab kontrak kapal itu diperkirakan minimal pertahun. "Kita juga tidak bisa menyalahkan mereka. Sebab mereka juga butuh makan dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan produktivitasnya," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :