Berita / Nasional /
Ini Hasil Kajian Sawit Watch Terkait Isu Pengembangan Perkebunan Sawit di Pulau Jawa
Ornop atau NGO Sawit Watch dengan tegas tidak merekomendasikan pembangunan perkebunan kelapa sawit di Pulau Jawa (Foto: Sawit Watch)
Jakarta, elaeis.co - Melalui buku berjudul "Gula-gula Sawit di Pulau Jawa (Harapan Manis Berbuah Tangis?)", Sawit Watch memberikan pandangan terkait isu pengembangan perkebunan kelapa sawit di Pulau Jawa.
Sebelum dilanjutkan, perlu diketahui kalau Sawit Watch sendiri merupakan salah satu organisasi nonpemerintah atau non government organization (ornop/NGO) yang berskala nasional.
Baca Juga: Perkebunan Sawit di Pulau Jawa Justru Sangat Memungkinkan, Asal...
Sawit Watch yang diketahui berkantor di Bogor, Provinsi Jawa Barat(Jabar) ini memiliki fokus pada pengawasan kebijakan dan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Melalui sebuah diskusi yang ditaja di Jakarta, Direktur Eksekutif Sawit Watch Achmad Surambo mengatakan semua hasil kajian pihaknya tentang sawit di Pulau Jawa dituangkan dalam buku tersebut.
"Dari hasil kajian Sawit Watch yang tertuang dalam buku ini, ditemukan sejumlah fakta menarik," kata pria yang akrab disapa Rambo ini dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Sabtu (18/5/2024).
Baca Juga: Isu Perkebunan Sawit Dikembangkan di Pulau Jawa Mengandung Novelty
Kata dia, fakta-fakta itu antara lain adalah jika melihat dalam kerangka kebijakan nasional, Pulau Jawa tidak dikembangkan untuk industri sawit.
Rambo bilang Pulau Jawa justru dikembangkan untuk subsektor perkebunan yang lainnya yakni perkebunan tebu, kopi, kakao dan kelapa.
"Dan pengembangan sawit juga tidak direncanakan di Pulau Jawa. Sawit di Pulau Jawa, termasuk Provinsi Banten, bukan komoditas unggulan," kata Surambo.
Pihaknya melihat perkebunan sawit sekadar menjadi komoditas potensial yang kerap memiliki daya tarik yang kuat bagi sejumlah daerah di Pulau Jawa.
kHal ini terjadi arena dikaitkan dengan segelintir kisah sukses pengembangannya di dua pulau, yakni Sumatera dan Kalimantan.
Baca Juga: Isu Pengembangan Sawit di Pulau Jawa Kembali Mencuat, Begini Reaksi yang Muncul
"Padahal faktanya, di Pulau Jawa, keberadaan perkebunan sawit juga berdampak pada munculnya permasalahan di tengah masyarakat," ungkap Rambo
"Seperti konflik lahan, permasalahan lingkungan, hingga munculnya permasalahan pembayaran lahan yang tertunda selama berbulan-bulan," Rambo menambahkan.
Pihaknya mengakui kalau perkebunan kelapa sawit telah dianggap sebagai komoditas strategis nasional.
Namun ia mengingatkan agar peran perkebunan sawit sebagai komoditas strategis daerah, khususnya di Pulau Jawa, perlu dikaji secara mendalam.
"Atas kondisi ini Sawit Watch dalam kesempatan ini merekomendasikan beberapa hal, seperti di antaranya, pertama, perlu mengkaji ilang pengembangan sawit di Pulau Jawa.
Kedua, kata dia, pemisahan wilayah untuk pengembangan komoditas pangan dan perkebunan menjadi penting agar melindungi lahan pangan.
Ketiga, penting untuk membuat kebijakan daerah perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di level daerah untuk menjaga sumber pangan dari ancaman alih fungsi.
"Keempat, terkait pemanfaatan lahan keterlanjuran di kawasan hutan, dapat diajukan perhutanan sosial (perhutsos) melalui proses jangka benah dengan model agroforestri atau reforestasi," ujar Rambo.
Kemudian, kata dia, kelima, Sawit Watch tidak merekomendasikan penanaman sawit baru yang dilakukan di area konservasi, seperti pesisir dan kaki gunung yang memiliki tutupan hutan.
"Keenam, Pemerintah perlu mengawasi keberadaan kebun sawit baru atau alih fungsi menjadi perkebunan sawit agar tidak memunculkan permasalahan," tegas Achmad Surambo.







Komentar Via Facebook :