https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Tinggi, Ninja Sawit Makin Lihai

Harga Tinggi, Ninja Sawit Makin Lihai

Ilustrasi (Int.)


Aek Kanopan, Elaeis.co - Deni Sukma Sagala merasa masygul, beberapa hari terakhir ini ia ketiban sial. Di saat harga tandan buah segar (TBS) sedang tinggi, kebun sawitnya justru jadi sasaran pencuri atau dikenal dengan sebutan ninja sawit.

"Yang terakhir itu sekitar tiga hari yang lalu, di kebun sawit sawit hanya tinggal pelepah TBS kami yang ditinggal pencuri. Jumlah yang hilang kami hitung 38 janjang sawit, sekitar satu ton itu," kata petani dari Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) ini kepada Elaeis.co, Sabtu (16/10/2021).

Dari kebun sawitnya seluas sekitar 70 hektar, menurut Deni, yang panen banyak justru ninja sawit. “Bukan cuma saya yang mengalaminya, kebun sawit milik petani lainnya juga begitu. Satu komplek kami ini ya dimalingi semua,” katanya.

Anggota DPD Sawitku Masa Depanku (SAMADE) ini menduga maling beraksi tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB. “Kami memang tidak punya  penjaga kebun sawit,” bebernya.

Ia pernah secara diam-diam mengerahkan sejumlah orang untuk menjaga kebun sawitnya. Namun di saat itu justru tak ada maling. Begitu juga yang dialami petani sawit lainnya. 

“Kayaknya ninja sawit ini terorganisir. Mereka tahu kapan kami mau jaga sawit. Kami sih sudah menduga-duga pihak tertentu yang selama ini jadi ninja sawit. Cuma, kalau tak ada bukti kuat, bagaimana menuntaskannya secara hukum,” ujar Deni.

Ia mendunga ninja sawit beralih ke kebun petani karena perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Berangir yang letaknya berbatasan langsung dengan kebun rakyat memperketat pengamanan seiring naiknya harga sawit. 

“Kebun sawit milik BUMN itu melakukan penjagaan yang sangat ketat ke setiap sudut kebun sawitnya untuk mengantisipasi ninja sawit. Ujung-ujungnya ninja sawit pindah ke kebun kami,” kata Deni.

Petani sawit lainnya, Witanto, juga mengeluhkan hal senada. 80 hektar kebun sawitnya di Desa Kualuh Beringin, Kecamatan Kualuh Hulu, Labura, juga mengalami hal yang sama. Hampir tiap malam TBS miliknya dicuri ninja sawit tanpa bisa dicegah.

“Enggak bisa pula kami tangkap malingnya. Kami enggak tinggal dekat kebun. Ninja sawit mainnya sering pukul 12 malam, kadang pukul 3 dini hari. Semua kebun sawit petani lainnya juga dimalingin,” sebutnya.

Witanto mengaku pernah kehilangan dua ton TBS sehingga mencoba menangkap ninja sawit bersama para pekerjanya pada malam hari. “Tapi kayaknya malingnya juga tahu. Mereka enggak beraksi saat kami berjaga-jaga,” ucapnya kesal. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :