Sibuhuan, elaeis.co - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit produksi petani swadaya di Desa Pir Trans Sosa IV, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas (palas), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), pekan ini naik signifikan dibanding harga pekan sebelumnya.

"Alhamdulillah harga TBS  TBS petani di wilayah kita ini dihargai pengepul sebesar Rp 2,300/kg. Pekan kemarin masih Rp 1.900 sampai Rp 2.000/kg," kata Udin, petani setempat, kepada elaeis.co, Sabtu (11/2).

Menurutnya, harga itu memang masih lebih rendah dibanding harga yang ditetapkan Disbun Sumut. Tapi harga tersebut dinilai sudah sangat baik dibanding pekan-pekan sebelumnya.

"Masalahnya sekarang, saat harga TBS membaik, produksi sawit malah menurun drastis. Banyak petani menepuk dada, karena buah enggak ada," ujarnya.

Dijelaskan Udin, dia dan para petani mandiri lainnya di wilayah itu sangat mengeluhkan harga pupuk kimia yang tidak pernah bersahabat. Saking mahalnya harga pupuk, alhasil petani tak mampu lagi untuk merawat kebunnya sehingga sangat berdampak pada produksi TBS.

"Harga pupuk masih sangat mahal. Kalau hasil penjualan TBS kita bagi untuk beli pupuk yang harganya sampai Rp 1 jutaan, tidak akan cukup untuk kebutuhan dapur," tukasnya.

"Terhadap mahalnya harga pupuk ini, kami petani belum merasakan kehadiran pemerintah," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil rapat tim penetapan harga TBS Sawit Sumut, untuk periode 8-14 Februari 2023 telah disepakati harga sawit umur 10 – 20 tahun naik Rp 64,12 menjadi Rp 2.595,35/kg. 

Tim juga menetapkan harga sawit umur 3 tahun Rp 2.019,14/kg, umur 4 tahun Rp 2.207,02/kg, umur 5 tahun Rp 2.326,32/kg, umur 6 tahun Rp 2.391,57/kg, umur 7 tahun Rp 2.416,71/kg, sawit umur 8 tahun Rp 2.477,71/kg, dan umur 9 tahun Rp 2.527,37/kg.

Sementara sawit  umur 21 tahun Rp 2.589,06/kg, umur 22 tahun Rp 2.552,46/kg, umur 23 tahun Rp 2.525,27/kg, umur 24 tahun Rp 2.435,33/kg, dan sawit umur 25 tahun Rp 2.354,81/kg.