Berita / Bisnis /
Harga CPO Turun, Harga TBS Sawit Plasma di Riau Langsung Loyo
Pekanbaru, elaeis.co – Beberapa pekan naik, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit kemitraan plasma di Provinsi Riau mengalami penurunan pada periode 27 November hingga 3 Desember 2024.
Berdasarkan hasil rapat tim penetapan harga di Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 9 tahun, yakni sebesar Rp 35,82 atau turun 0,96% dari harga periode sebelumnya.
"Dengan penurunan ini, harga TBS untuk kelompok umur tersebut ditetapkan sebesar Rp 3.689,26 per kilogram," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, Selasa (26/11).
Dia menjelaskan, penurunan harga ini disebabkan oleh turunnya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di pasar global.
“Harga penjualan CPO pekan ini turun signifikan sebesar Rp 370,62 menjadi Rp 15.152,24 per kilogram. Namun, harga kernel atau inti sawit justru mengalami kenaikan sebesar Rp 871,46 menjadi Rp 11.211,55 per kilogram,” jelas Defris.
Untuk periode ini, indeks K yang digunakan adalah 92,84%. Harga cangkang, yang berlaku untuk satu bulan ke depan, ditetapkan sebesar Rp 20,19 per kilogram.
Berikut rincian harga TBS sawit plasma berdasarkan kelompok umur untuk periode ini:
Umur 3 tahun: Rp 2.833,02
Umur 4 tahun: Rp 3.221,18
Umur 5 tahun: Rp 3.416,92
Umur 6 tahun: Rp 3.567,27
Umur 7 tahun: Rp 3.643,01
Umur 8 tahun: Rp 3.686,20
Umur 9 tahun: Rp 3.689,26 (harga tertinggi)
Umur 10-20 tahun: Rp 3.668,47
Umur 21 tahun: Rp 3.609,39
Umur 22 tahun: Rp 3.552,38
Umur 23 tahun: Rp 3.491,89
Umur 24 tahun: Rp 3.425,41
Umur 25 tahun: Rp 3.350,85
Defris menambahkan, penetapan harga ini dilakukan berdasarkan data dari 22 perusahaan sumber data di Provinsi Riau.
“Kami berharap para petani plasma dapat memahami dinamika pasar ini. Penurunan harga ini bukan hanya dipengaruhi oleh faktor lokal, tetapi juga tren global,” tambahnya.
Penurunan harga TBS ini diprediksi tidak akan berdampak besar pada pendapatan petani plasma di Riau karena nilainya masih sangat kompetitif. Karena itu, petani sawit di Riau diimbau untuk tetap optimis dan meningkatkan kualitas hasil panen.
Komentar Via Facebook :