Bengkulu, elaeis.co - Eksportir asal Bengkulu disarankan mulai menggarap bisnis bungkil kelapa sawit. Hingga saat ini belum ada aktivitas ekspor bungkil sawit dari provinsi itu.

Kepala Karantina Pertanian Bengkulu, drh Bukhari MM mengatakan, bungkil kelapa sawit merupakan salah satu produk turunan kelapa sawit yang diminati sejumlah negara di Asia untuk membuat pakan ternak.

"Produksi bungkil sawit di Bengkulu cukup besar, mencapai ribuan ton per bulan. Tapi sejauh ini belum ada catatan ekspor bungkil sawit dari Bengkulu," kata Bukhari, kemarin.

Menurutnya, beberapa daerah di Indonesia seperti Sumatera Barat dan Lampung sudah rutin mengekspor bungkil sawit ke sejumlah negara di Asia.

"Melihat potensi yang begitu besar, kita berusaha mendorong industri kelapa sawit di daerah ini untuk ikut melakukan ekspor bungkil ke luar negeri," tuturnya.

Berdasarkan data lalu lintas ekspor, negara pengimpor bungkil kelapa sawit dari Indonesia diantaranya Vietnam, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.

"Peminatnya cukup banyak, jadi pasarnya cukup besar," ujarnya.

"Atau jangan-jangan industri kelapa sawit di Bengkulu melakukan ekspor bungkil melalui provinsi lain. Kalau itu yang terjadi, daerah ini rugi. Kegiatan ekspor tercatat di daerah lain, padahal barangnya dari sini," tambahnya.

Dia menegaskan bahwa Bengkulu saat ini sudah bisa mengekspor langsung bungkil maupun produk turunan sawit lainnya.

"Fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugas saat ini cukup mendukung dan dapat dipastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor," tukasnya.

"Kita minta agar bungkil sawit asal Bengkulu diekspor langsung dari daerah ini sehingga dampaknya juga akan terasa bagi perekonomian di daerah," tutupnya.