https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Diekspor ke Vietnam, 2.730 Ton Bungkil Sawit Diperiksa Karantina

Diekspor ke Vietnam, 2.730 Ton Bungkil Sawit Diperiksa Karantina

Petugas Balai Karantina Kalsel melakukan pemeriksaan palm kernel expeller atau bungkil sawit. Foto: Dok. Karantina Kalsel


Banjarmasin, elaeis.co - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Satuan Pelayanan Batulicin dan Kotabaru melakukan pemeriksaan terhadap 2.730 ton palm kernel expeller yang rencananya akan dikirim ke Negara Vietnam.

Palm kernel expeller sendiri dikenal sebagai bungkil sawit. Pemeriksaan komoditas senilai Rp 5,7 miliar itu dilakukan di gudang milik eksportir yang terletak di Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru.

Tindakan pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan administrasi dan fisik untuk memastikan kesesuaian jenis dan jumlah komoditas. Petugas karantina juga memastikan palm kernel expeller bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) berupa serangga hidup. Selain pemeriksaan, nantinya komoditas juga diberi perlakuan berupa fumigasi.

"Hal ini dilakukan untuk menjamin palm kernel expeller yang dikirim sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh negara tujuan," jelas petugas karantina yang melakukan pemeriksaan, Masdar, dalam keterangan resmi Balai Karantina Kalsel dikutip Jumat (10/5).

"Setelah persyaratan lengkap dan sesuai, karantina akan menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan kesehatan atas komoditas yang dikirim," tambahnya.

Kepala Karantina Kalsel Sudirman menambahkan bahwa pihaknya melakukan akselerasi ekspor melalui tindakan karantina berupa pemeriksaan secara langsung di gudang eksportir yang telah ditetapkan sebagai Tempat Lain.

"Penetapan Tempat Lain sendiri tentunya sudah melalui penilaian persyaratan dan peruntukannya dari tim teknis Karantina Kalsel agar memenuhi standar yang telah ditetapkan,” paparnya.

Bungkil sawit merupakan limbah hasil dari proses pengolahan minyak sawit. Jika pada umumnya limbah tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun hal tersebut tidak berlaku bagi limbah sawit.

Karena hampir semuanya bermanfaat dan laris manis di pasaran. Salah satunya bungkil sawit yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan hewan ternak. 

Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan, sejak awal tahun 2024 tercatat ada 5 kali pengiriman komoditas bungkil sawit yang diberangkatkan dari Kalsel ke beberapa negara seperti Vietnam, Tiongkok, Thailand, dan Korea Selatan. Total volumenya sebanyak 37.844 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp 85,4 miliar.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :