Sekayu, elaeis.co - Kabupaten Musi Banyuasin Muba, Sumatera Selatan, tahun ini menerima Rp 26,7 miliar transfer dana bagi hasil (DBH) sawit.

Besaran dana yang diterima Muba tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia nomor 91 tahun 2023 tentang Pengelolaan DBH Perkebunan Sawit. PMK itu diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2023 tentang DBH Perkebunan Sawit.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan total alokasi DBH Sawit pada APBN 2023 mencapai Rp 3,4 triliun yang dibagikan untuk 350 daerah penghasil sawit.

Formulanya, setiap provinsi penghasil sawit akan memperoleh 20 persen DBH Sawit, kabupaten/kota penghasil 60 persen, dan kabupaten/kota berbatasan 20 persen.

Realisasi DBH Sawit ini disambut baik Pemkab Muba sebagai daerah sentra penghasil kelapa sawit. Apalagi Muba memiliki luasan perkebunan sawit ratusan ribu hektar yang terdiri dari HGU perusahaan dan perkebunan rakyat.

Pj Bupati Muba H Apriyadi mengatakan, DBH Sawit menjadi modal untuk melangkah ke tujuan berikutnya. Pemkab Muba melalui Dinas Perkebunan akan lebih aktif memperjuangkan perolehan porsi DBH Sawit lebih besar.

"Kita sudah aktif sejak AKPSI, Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia, dibentuk. Bahkan saya hadir pada Munas I di Ancol, Jakarta tahun 2022 lalu. Itulah awal perjuangan para kepala daerah yang tergabung di AKPSI termasuk Muba yang masuk dalam kepengurusan," terangnya, Jum'at (22/09).

Dia menegaskan komitmen akan terus memperbaiki tata kelola perkebunan sawit yang berdampak ke petani dan kesejahteraan masyarakat. "Pemkab Muba melalui Dinas Perkebunan fokus memaksimalkan perbaikan tata kelola sawit mulai dari hulu dan ke hilir," tukasnya.

Atas keberhasilan perjuangan pembagian DBH Sawit ini, Pj Bupati Muba H Apriyadi yang aktif sejak di Munas AKPSI, akan terus berjuang memajukan petani sawit. "Terimakasih pemerintah pusat, DBH Sawit yang dibahas sejak Munas I terbukti telah mengalir ke daerah penghasil sawit. Dan ini sangat penting untuk memperjuangkan kepentingan petani sawit," tutupnya.