https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Cegah Pecahnya Konflik Sosial, Pimpinan Perusahaan Sawit Diajak Diskusi

Cegah Pecahnya Konflik Sosial, Pimpinan Perusahaan Sawit Diajak Diskusi

FGD Polres Sekadau bersama perusahaan perkebunan sawit. foto: Polres Sekadau


Sekadau, elaeis.co – Polres Sekadau, Kalimantan Barat, menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan perusahaan perkebunan sawit yang ada di kabupaten itu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi dalam sektor perkebunan sawit, seperti pembebasan lahan, tuntutan ganti rugi, serta masalah lainnya.

"Kita ingin mencegah, agar permasalahan tersebut tidak berkembang menjadi konflik sosial yang dapat mengancam situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Sekadau," jelas Wakapolres Sekadau Kompol Riko Syafutra MH dalam rilis Polres Sekadau, Sabtu (27/1).

FGD bertempat di aula Bhayangkara Patriatama Polres Sekadau ini juga dihadiri Kabagops Polres Sekadau Kompol Samsul Bakri MH, Kasat Samapta Iptu Triyono SH, serta Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Kuswiyanto MH. Selain itu, perwakilan dari perusahaan perkebunan di Kabupaten Sekadau turut hadir dalam kegiatan ini. Kegiatan FGD juga diikuti secara daring melalui aplikasi Zoom oleh para kapolsek jajaran.

Riko menjelaskan bahwa kegiatan ini diisi dengan diskusi mengenai permasalahan-permasalahan yang muncul di masing-masing perusahaan yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait.

Wakapolres juga menyampaikan pentingnya kehadiran perusahaan perkebunan di Kabupaten Sekadau sebagai faktor strategis yang dapat meningkatkan pendapatan negara, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

“Terkait permasalahan perkebunan, kami pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah pencegahan seperti deteksi dini, pembinaan masyarakat, dan upaya penanganan seperti mediasi, dan langkah penegakan hukum sebagai solusi terakhir,” paparnya.

Samsul Bakri juga menekankan pentingnya perusahaan melaporkan masalah ke pihak kepolisian sejak dini, sekalipun masalah yang dihadapi terlihat sepele.

"Inilah pentingnya sinergi dan komunikasi antara perusahaan dengan kepolisian dalam menyelesaikan masalah yang timbul," ujarnya.

Kabagops juga menyoroti pentingnya peran Dewan Adat Dayak (DAD) dalam penyelesaian permasalahan sektor sawit dan mengusulkan ke depan agar kegiatan FGD melibatkan tokoh masyarakat dan instansi terkait.

Beberapa perusahaan perkebunan yang hadir dalam FGD antara lain PT Agro Andalan, PT. KSP, PT KBP, PT AAL, PT PAM, PT PHS/MPE, PT ARVERNA, PT MBJ, PT MJP (Gunas), PT MJP Selalong (Gunas), dan PT SML Barat+Timur. Mereka menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi, mulai dari masalah hukum, tuntutan adat, hingga permasalahan pencurian yang marak terjadi. Harapan dan usulan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi juga dibahas dalam FGD ini.

Wakapolres menyampaikan beberapa langkah yang akan diambil, diantaranya akan meningkatkan kegiatan sosialisasi melalui Bhabinkamtibmas secara rutin guna memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.

“Penanganan konflik sosial menjadi prioritas Polres Sekadau untuk mencari jalan keluar yang baik dengan melibatkan stakeholder lainnya. Melalui FGD ini kita harap permasalahan dalam sektor perkebunan sawit dapat teridentifikasi dengan lebih baik dan solusi yang tepat dapat ditemukan,” pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :