Berita / Nasional /
Bunex 2023 Usai, Pelaku Usaha Diharapkan Lanjutkan Lobi dan Promosi
Salah satu sesi acara di Bunex 2023. foto: Kementan
Jakarta, elaeis.co – Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2023 sukses digelar dan mendapat respons positif dari masyarakat. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah mengapresiasi partisipasi seluruh insan perkebunan pada kegiatan tersebut.
Dia berharap Bunex bisa mengangkat branding komoditas perkebunan dan mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) perkebunan terus tumbuh dan dapat bermitra dengan buyer sehingga semakin meningkatkan pertumbuhan ekspor perkebunan di masa depan.
"Saya ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pelaku usaha perkebunan yang hadir. Selama tiga hari gelaran Bunex 2023, telah menghasilkan berbagai outcome dan sejumlah kesepakatan konkret dengan mitra," jelas Andi dalam keterangan resmi, Senin (11/9).
Baca Juga: Harga Bibit Sawit Unggul Naik, Petani Mengeluh
Dia juga meminta para pelaku usaha perkebunan melanjutkan upaya-upaya untuk membangun jaringan, berbagi pengetahuan, dan merangsang pertukaran ide yang memacu kemajuan industri UMKM, meski gelaran Bunex sudah usai.
"Saya ingin mengajak para pelaku usaha perkebunan sebagai bagian keluarga besar perkebunan, jadikanlah perkebunan ini sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama, menumbuhkan komitmen untuk menciptakan kemajuan, menciptakan prestasi yang tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi dunia,” tukasnya.
"Diharapkan dengan adanya Bunex 2023 dapat terjadi kesepakatan-kesepakatan kerja sama perdagangan, baik di dalam maupun luar negeri sehingga dapat meningkatkan kinerja ekspor perkebunan tiga kali lipat sebagaimana ditargetkan dalam program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) sampai dengan 2024," imbuhnya.
Baca Juga: Kalau Harga Murah, Petani Kaur Boyong Sawit ke Provinsi Tetangga
Sementara itu, Direktur Utama BPDPKS Edy Abdurrachman mengatakan, Bunex 2023 merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk-produk perkebunan, termasuk turunan kelapa sawit. “Pemerintah berkolaborasi dengan BPDPKS mengembangkan kelapa sawit dengan menggunakan dana dari BPDPKS,” sebutnya.
Dana dimaksud digunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit, melakukan penelitian dan mempromosikan, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dan membangun sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit. "Keseluruhan program tersebut dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan pekebun," sebutnya.
Edy mengungkapkan, BPDPKS telah berkontribusi sejak 2015 dengan memberikan total pendanaan sebesar Rp 8 triliun untuk memajukan kelapa sawit di Indonesia.
"Pada tahun 2023 BPDPKS berkolaborasi dengan Ditjenbun Kementan merencanakan target anggaran sebesar Rp 5,4 triliun untuk mendorong kemajuan kelapa sawit di Indonesia," tutupnya.







Komentar Via Facebook :