Berita / Sumatera /
Harga Bibit Sawit Unggul Naik, Petani Mengeluh
Petani membeli bibit unggul di penangkar resmi. foto: MC BS
Bengkulu, elaeis.co - Sejumlah petani sawit di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, terpaksa mengurungkan niat mengembangkan kebun sawit mereka. Penyebabnya, harga bibit kelapa sawit unggul naik.
Seorang petani di Kabupaten Kaur, Ahmad Qudsi mengatakan, banyak petani sawit merasa terbebani oleh harga bibit yang melambung tinggi. "Rencana untuk meningkatkan produksi sawit terhambat " katanya, Minggu (10/9).
Menurutnya, satu bibit tanaman sawit berumur 6 bulan sekarang dihargai sekitar Rp 54 ribu. "Harga bibit yang semakin mahal membuat petani kesulitan untuk melakukan peremajaan kebun tua atau memperluas kebun. Jadi khawatir terhadap masa depan kebun sawit kami," ujarnya.
Baca Juga: Kalau Harga Murah, Petani Kaur Boyong Sawit ke Provinsi Tetangga
Hal yang sama juga dirasakan oleh petani lainnya, Rina Wati. Menurutnya, jika memaksakan membeli bibit unggul, maka akan berdampak pada ekonomi keluarganya.
"Modal kami terbatas. Saya dan suami terus memutar otak untuk membeli bibit sawit unggul. Kalau beli bibit yang murah, takut hasilnya nanti tak memuaskan," tukasnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Jhon Dal mengaku bisa merasakan kesulitan yang dihadapi petani. Karena itu pihaknya sedang mengkaji opsi untuk mengatasi lonjakan harga bibit kelapa sawit, misalnya dengan memberikan subsidi atau bekerja sama dengan perusahaan kelapa sawit untuk pengadaan bibit.
"Kami memahami masalah ini, semoga opsi subsidi bibit kelapa sawit untuk petani bisa diakomodir di APBD," ujarnya.







Komentar Via Facebook :