Berita / Nusantara /
Bukan Cuma Jualan, Sales Force Pupuk Kaltim Dituntut Melek Budi Daya Sawit
 
                Pelatihan budi daya kelapa sawit bagi sales force Pupuk Kaltim. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meningkatkan kapasitas tenaga penjualan (sales force) dengan membekali pengetahuan budi daya hingga pengujian tanah perkebunan.
"Ini merupakan bentuk dukungan nyata perusahaan dalam membantu para petani sawit serta optimalisasi pengembangan potensi kelapa sawit sebagai salah satu sektor unggulan tanah air," kata SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim, Wisnu Ramadhani, dalam keterangan resmi, kemarin.
Menurutnya, pelatihan terhadap tenaga lapangan itu dilakukan dengan menggandeng Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). "PPKS memberikan pengetahuan secara tepat dan terukur dalam memaksimalkan potensi kelapa sawit mulai awal melalui tahapan yang benar," jelasnya.
Pupuk Kaltim sengaja menggandeng PPKS karena lembaga penelitian ini sudah berpengalaman dan memiliki banyak tenaga ahli di bidang kelapa sawit. Kompetensi tersebut dinilai bisa menjadi referensi tempat belajar yang tepat untuk meningkatkan kompetensi karyawan di bidang budi daya kelapa sawit.
Beberapa hal yang ditekankan pada pelatihan ini di antaranya prospek kelapa sawit di Indonesia, land clearing, nursery dan pengelolaan lahan marginal, pemupukan dan pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama serta penyakit pada sawit.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi karyawan sales force Pupuk Kaltim yang secara langsung terlibat dalam pendampingan hingga tata kelola lahan pertanian dengan para petani sawit di berbagai wilayah Indonesia.
Melalui pelatihan ini, tenaga lapangan Pupuk Kaltim dapat memberikan edukasi lanjutan bagi para petani dalam memaksimalkan produktivitas sawit, baik terkait tata kelola lahan sejak awal maupun pemupukan berimbang dengan dosis tepat.
Dari upaya tersebut, Pupuk Kaltim tidak hanya mendorong realisasi penjualan di wilayah potensial perkebunan kelapa sawit, tapi juga memberikan dampak langsung melalui manfaat edukasi yang diberikan.
"Dari pelatihan ini, karyawan selaku sales force yang berinteraksi sekaligus mendampingi langsung para petani di lapangan bisa turut memberikan pengetahuan guna mendorong produktivitas sawit l," ujarnya.
Pupuk Kaltim akan terus menciptakan budaya untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi pengetahuan bagi karyawan, baik marketing executive, agronomis, dan tenaga lapangan mobil uji tanah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, guna menunjang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Dari edukasi yang diberikan, tenaga lapangan juga diharap semakin meningkatkan kolaborasi serta hubungan baik dengan pengusaha perkebunan, koperasi maupun kelompok tani untuk pengaplikasian sistem budi daya sawit dan pemupukan yang benar sehingga produktivitas perkebunan yang dikelola mampu dicapai secara optimal.
"Pupuk Kaltim tidak sekadar menghasilkan produk pupuk berkualitas, tapi juga dibarengi edukasi guna memaksimalkan potensi perkebunan sawit," tukasnya.
Selain pengaplikasian pupuk secara tepat, Pupuk Kaltim juga memberikan dukungan melalui mobil uji tanah yang bisa diakses oleh para petani untuk mengetahui unsur hara pada lahan yang akan dikelola sehingga tingkat kesuburan dan karakteristik lahan dapat disesuaikan dengan komoditas.
Mobil uji tanah sengaja dihadirkan agar lahan yang kurang atau tidak produktif dapat diolah kembali dengan memastikan kandungan tanah melalui pengujian komposisi hara. Dari hal tersebut, dosis pupuk yang digunakan akan disesuaikan dengan karakteristik lahan untuk dapat membantu petani mengembangkan produksi pertanian.
"Oleh karena itu tenaga lapangan mobil uji tanah juga perlu dibekali secara berkelanjutan, sehingga kandungan hara untuk lahan sawit juga bisa teruji dengan maksimal untuk pengaplikasian pupuk secara tepat," kata Wisnu.
"Pupuk Kaltim sangat mendukung petani kelapa sawit di Indonesia maupun pengusaha perkebunan untuk mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan, salah satunya melalui pemupukan yang tepat sebagai salah satu kunci dalam meningkatkan produktivitas," imbuhnya.
 







Komentar Via Facebook :