https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

BPDPKS Bekerjasama Dengan Ditjenbun dan PT SIB Gelar Pelatihan Teknis ISPO di Bengkulu 

BPDPKS Bekerjasama Dengan Ditjenbun dan PT SIB Gelar Pelatihan Teknis ISPO di Bengkulu 

Sekretaris Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Hidayatullah SPI MSi didampingi jajaran serta Direktur Utama PT SIB, Andi Yusuf Akbar dan tim berfoto bersama peserta Pelatihan Teknis ISPO di Bengkulu.


Bengkulu, Elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) mengelar Pelatihan Teknis Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada puluhan pekebun sawit asal Kabupaten Bengkulu Utara di Aula Hotel Grage Horizon, Kota Bengkulu, sejak 27 Mei 2024 hingga 01 Juni 2024. Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit tahun 2024.

Kegiatan pelatihan tersebut meliputi dan dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Hidayatullah SPI MSi. Dalam berbagai hal, beliau mengatakan, sertifikasi ISPO menjadi bagi kewajiban petani sawit untuk memastikan pengelolaan perkebunan sesuai dengan prinsip dan kriteria ISPO. Sebab ISPO merupakan standar mutu pengelolaan bisnis kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.

"Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya membangun tata kelola kelapa sawit di Indonesia termasuk Bengkulu. Di mana setiap pekebun kelapa sawit wajib menerapkan standar ISPO ini," kata Hidayatullah, Senin 27 Mei 2024.

Baca Juga: Sertifikat ISPO Dianggap Solusi Untuk Mengatasi Pencurian Kelapa Sawit

Menurut Hidayatullah, kewajiban ISPO tersebut sudah ditetapkan sejak tahun 2011. Kemudian diperkuat melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 38 tahun 2020, tentang penyelenggaraan sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Serta Peraturan Presiden Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

"Secara aturan, ISPO ini diwajibkan kepada seluruh petani atau pekebun sawit dan pada tahun 2025 semua petani harus sudah mengantongi sertifikasi ISPO," tambah Hidayatullah.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Gunakan DBH Sawit untuk Percepatan Sertifikasi ISPO bagi Petani

Menurut Hidayatullah, ada tiga manfaat yang akan diperoleh petani atau pekebun kelapa sawit setelah mengikuti sertifikasi, yaitu: Pertama, meningkatkan kualitas kelapa sawit, sehingga bisa menambah nilai jual kelapa sawit. Kedua, produk berstandar ISPO bisa meningkatkan daya saing pekebun kelapa sawit. Sehingga bisa meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar nasional dan internasional. Dan ketiga, sertifikasi ISPO lebih ramah lingkungan. Karena usaha petani atau pekebun lebih memperhatikan mitigasi efek gas rumah kaca dan dampak bencana lainnya.

“Tujuan dari sertifikasi ini seperti tertuang dalam Perpres Nomor 44 tahun 2020, yakni; memastikan serta meningkatkan pengelolaan, pengembangan perkebunan sawit sesuai prinsip dan kriteria yang telah ditentukan. Kemudian, meningkatkan produksi dan juga daya saing atas hasil perkebunan kelapa sawit, baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Dan, meningkatkan upaya percepatan penurunan emisi gas rumah kaca," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bidang ISPO kepada petani sawit. Sehingga mereka nantinya bisa menyebarkan informasi ini ke petani sawit lainnya yang ada di Bengkulu terkait pentingnya sertifikasi ISPO.

"Melalui pelatihan ini kami berharap petani sawit nantinya bisa berbagi pengalaman dengan petani sawit lainnya terkait pentingnya sertifikasi ISPO," kata Desman.

Desman berharap, dengan banyaknya petani sawit tahu pentingnya sertifikasi ISPO maka akan semakin banyak petani sawit di Bengkulu yang mengurus sertifikasi ISPO. Sebab melalui sertifikasi ini, harga TBS kelapa sawit akan lebih baik dibandingkan petani yang tidak memiliki sertifikasi ISPO.

Maka jangan heran nanti kalau harga TBS kelapa sawit milik petani sawit yang punya sertifikasi ISPO jauh lebih mahal dibandingkan yang tidak memiliki sertifikat, Desman.

Direktur Utama PT SIB, Andi Yusuf Akbar menambahkan, mempertimbangkan menjadi salah satu dari lembaga penyelenggara pelatihan ISPO yang ditunjuk oleh BPDPKS. Dimana pelatihan ISPO dalam rangka pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan total peserta mencapai 6.437 orang. Dari total tersebut, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ISPO di Bengkulu diikuti sebanyak 28 orang peserta yang merupakan Petani Kelapa Sawit asal Kabupaten Bengkulu Utara. Dimana mereka akan menerima materi pelatihan dari para narasumber yang berkompeten di bidang ISPO.

“Ada 28 peserta yang mengikuti pelatihan ini, nantinya mereka akan menerima materi dan pelatihan dari narasumber berkompeten di bidang ISPO,” tuturnya.

Menurut Andi, Pelatihan ISPO bagi petani sawit bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang praktik-praktik berkelanjutan dalam produksi kelapa sawit, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Para petani sawit ini akan mendapatkan materi tentang Pengelolaan Lahan, petani akan mengajarkan tentang pentingnya pengelolaan lahan yang berkelanjutan, termasuk pemilihan lokasi yang tepat, pengendalian erosi, dan pengelolaan udara,” terangnya.

Selain itu, mereka juta akan menerima materi tentang Penggunaan Pupuk dan Pestisida yang baik dan benar. Selanjutnya tentang konservasi Keanekaragaman Hayati. Serta peningkatan tentang Produktivitas. 

“Dapat dikatakan bahwa pelatihan ISPO memiliki peran penting dalam membantu petani sawit bersaing di pasar global. Dengan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan yang disyaratkan oleh ISPO, petani sawit dapat memenuhi standar internasional dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi,” ujarnya. .

Andi berharap, melalui pelatihan ISPO ini, petani sawit bisa mengurus Sertifikasi ISPO. Sebab hal ini wajib setiap bagi pekebun sawit.

“Semuanya wajib memiliki sertifikat ISPO. Makanya melalui pelatihan ini semoga mereka bisa mengurus sertifikat ISPO,” tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :