Berita / Nasional /
Bersurat Ke Dirjenbun, SPKS Minta Waktu Pendaftaran Beasiswa Sawit Diperpanjang
Ketua Umum SPKS, Sabarudin.(Ist)
Jakarta, elaeis.co - Hari ini, Sabtu (31/5) Asosiasi Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menyurati Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian untuk memperpanjang waktu pendaftaran program beasiswa sawit tahun 2025. Program ini dibuka sejak pertengahan mei lalu dan berakhir hari ini.
Ketua Umum SPKS, Sabarudin menjelaskan pihaknya sangat mendukung program beasiswa tahun 2025 dengan kuota sebanyak 4.000 siswa dan di laksanakan di 41 kampus pilihan. Kuota tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 3.000 peserta.
"Ini menunjukan komitmen yang tinggi dari pemerintah Dirjenbun dan BPDP terhadap pembangunan sumber daya manusia petani yang berkualitas. Selain itu dengan penambahan kampus menunjukkan untuk bisa menjaring peserta anak-anak petani dan buruh sawit di seluruh pelosok desa-desa sawit dan juga untuk terus meningkatkan kualitas dari pelaksanan program beasiswa," ujarnya kepada elaeis.co, Sabtu (31/5).
Baca juga : SPKS Minta Pemerintah Tanggung Pendanaan ISPO dan Insentif Petani
Kendati begitu, menurut SPKS waktu pendaftaran yang hanya berjalan 2 pekan dinilai sangat singkat. Sehingga pihaknya meminta perpanjangan waktu pendaftaran.
"Perpanjangan waktu yang kita usulkan agar program dapat menjangkau anak - anak petani dan buruh sawit yang belum menyelesaikan proses pendaftaran. Ini sesuai dengan informasi yang diterima oleh SPKS dari anak-anak yang sementara melakukan pendaftaran di beberapa daerah," terangnya.
Diinformasikan Sabarudin pihaknya saat ini tengah mempersiapkan anak - anak petani dari anggota SPKS untuk mendaftar dalam beasiswa sawit 2025. Pihaknya juga turut mensosialisasikan beasiswa
sawit ini kepada anak-anak di seluruh wilayah anggota SPKS di 22 Kabupaten dan 10 provinsi.
"Sosialisasi ini untuk menjembatani informasi beasiswa sawit tahun 2025 untuk anak-anak petani dan sekaligus menjelaskan syarat-syarat beasiswa sawit 2025," sambungnya.
Terakhir, SPKS juga meminta agar perlunya kuota masing-masing provinsi agar penerima beasiswa bisa merata di seluruh Indonesia terutama daerah -daerah yang menjadi centra kelapa sawit."ini penting agar ke depan terdapat anak-anak muda yang bisa memperkuat perkebunan sawit di daerahnya masing-masing," tandasnya.







Komentar Via Facebook :