Berita / Sumatera /
Banjir Terjang Rumah Petani Sawit di Bengkulu
Banjir menerjang salah satu rumah petani sawit di Bengkulu Utara. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Tidak hanya mengganggu produktivitas tanaman sawit, La Nina atau hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Bengkulu pada Jumat, 5 April 2024 lalu telah menyebabkan bencana banjir. Akibatnya, rumah-rumah milik petani sawit yang berada di dataran rendah di Desa Renah Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Provinsi Bengkulu ikut diterjang bencana banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, Eka Hendriyadi SH MH menjelaskan, bencana banjir tidak hanya menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam air, tetapi juga menerjang banyak rumah petani sawit di wilayah Kecamatan Giri Mulya, Kabupaten Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
"Beberapa rumah milik petani sawit di daerah ini tergenang air akibat meluapnya sungai manganyau," ujar Eka, Sabtu 6 April 2024.
Baca Juga: La Nina Ancam Produktivitas Sawit di Bengkulu
Tidak hanya rumah milik sejumlah petani sawit, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Utara ini. Bahkan salah satu stadion mini di daerah ini ikut terdampak.
"Banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada tembok stadion mini yang terletak di desa ini," tambah Eka.
Baca Juga: Petani Harus Rutin Pantau Kebun Sawit Selama Libur Lebaran, Kenapa?
Eka mengaku, pemerintah daerah setempat telah melakukan upaya evakuasi dan penanganan darurat untuk membantu korban bencana.
"Kami telah mendirikan posko pengungsian dan menyediakan bantuan logistik bagi petani sawit yang terdampak," ungkap Eka.
Salah satu petani sawit, Rijal mengungkapkan, keprihatinannya terhadap bencana banjir ini. Menurutnya, bencana banjir ini telah menambah daftar penderitaan petani sawit di daerah ini.
"Saat mendekati Lebaran Idul Fitri dan harga TBS kelapa sawit menurun, bencana ini tentu saja mengganggu ekonomi kami sebagai petani sawit," ungkapnya.
Baca Juga: Pencurian TBS Kelapa Sawit Masih Marak di Bengkulu, Ini Solusinya
Ia berharap, pemerintah daerah bisa membantu petani sawit. Sebab saat ini banyak petani sawit di daerah ini menderita. Selain akibat pendapatan menurun, bencana banjir ini telah menyebabkan perekonomian mereka terganggu.
"Ekonomi kami sangat terganggu dengan adanya banjir ini, kami berharap, ada bantuan dari pemerintah, kalau tidak bisa membantu minimal harga TBS kelapa sawit di jaga tetap stabil dan tidak turun," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :