Berita / Sumatera /
APKASINDO Bungo Kecewa Tak Dilibatkan dalam Penjaringan Beasiswa BPDPKS

Ilustrasi-pelajar (Istimewa)
Jambi, elaeis.co - Hasil seleksi peserta penerima beasiswa dari BPDPKS untuk pendidikan jenjang perguruan tinggi program Sumber Daya Manusia (SDM) telah dirilis Dirjenbun Kementerian Pertanian. Total ada 1.000 orang peserta yang berkesempatan untuk menimba ilmu lewat program tersebut.
Kendati begitu sejumlah pihak justru menyayangkan sistem penjaringan peserta tersebut. Seperti Ketua DPD APKASINDO Bungo, Suryanto.
Ia mengaku kecewa sebab pihaknya tidak dilibatkan langsung dalam verifikasi para peserta. Pihaknya justru hanya bisa membantu memfasilitasi para peserta yang datang langsung meminta bantuan kepadanya.
"Dari awal kita tidak tahu informasi berapa jumlah total peserta yang ikut dari Provinsi Jambi. Kita juga sudah pertanyakan kepada panitia, tapi tida ada jawaban, dan baru kemarin tahu ada sekitar 109 orang yang lulus," kata dia kepada elaeis.co, Sabtu (24/9).
Menurutnya sistem pendaftaran ini berjalan secara online. Sehingga pihaknya tidak dapat memantau langsung berapa jumlah total peserta dari Kabupaten Bungo. Selain itu juga lantaran tidak dilibatkan langsung.
"Padahal provinsi lain, asosiasi petani seperti kita ini dilibatkan. Sebab kita yang langsung menjangkau petani," paparnya.
Kendati begitu, ia tidak menampik ada beberapa anak petani yang difasilitasi pihaknya. Tercatat ada 27 orang peserta yang meminta bantuan APKASINDO Bungo dan 20 orang di antaranya dinyatakan lulus.
"Yang buat kami kecewa lagi, seluruhnya berjalan online. Padahal wilayah kami cukup sulit jaringan internet. Malah kemarin pas ujian 3 kali mati lampu. Kita sudah informasikan tapi memang gak ada respon dari panitia," paparnya.
Seharusnya menurut Suryanto, panitia melakukan jemput bola langsung dilapangkan. Khususnya di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Di Jambi kata dia, masih banyak desa yang masih kesulitan jaringan internet meski menjadi salah satu sentra perkebunan kelapa sawit.
"Kalau bisa sistemnya dievaluasi. Sehingga anak-anak petani yang berada di desa yang aksesnya sulit bisa ikut berjuang mendapatkan beasiswa itu. Sehingga desa-desa tersebut memiliki SDM yang berwawasan terkait industri kelapa sawit," tandasnya.
Komentar Via Facebook :