Jakarta, elaeis.co - 1.800 petani kelapa sawit swadaya dari Kabupaten Aceh Tamiang menorehkan pencapaian yang membanggakan. Mereka berhasil mendapatkan dua sertifikat perkebunan berkelanjutan sekaligus. Yakni Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Sertifikat ISPO dan RSPO itu diserahkan bersamaan dengan peluncuran Peta Jalan Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Aceh 2023-2045 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (22/11) sore. Sebagai wujud apresiasi dan rasa bangga, Pj. Bupati Aceh Tamiang, Dr Meurah Budiman, ikut mendampingi para perwakilan petani saat menerima tanda bukti sertifikasi tersebut.

Menurut Budiman, Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen tinggi untuk mengimplementasikan peta jalan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Aceh.

“Peta jalan yang telah diluncurkan itu menjadi bukti keseriusan pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan ekstrim," jelasnya dalam keterangan resmi Pemkab Aceh Tamiang kemarin.

“Kami yakin hal ini akan meningkatkan income per kapita petani sawit kita. Sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara layak dan berkecukupan, baik  sandang, pangan dan kebutuhan pendidikan anak,” tambahnya.

Sebagai daerah tempat lahirnya industri kelapa sawit dunia, menurutnya, Pemkab memiliki sejumlah program unggulan yang sudah diimplementasikan saat merintis peta jalan tersebut.

“Di antaranya membangun kerja sama multi pihak guna menjamin harga jual tandan buah segar (TBS) sawit rakyat, meningkatkan value added lewat program sertifikasi petani dan lahan sumber terverifikasi, serta mengupayakan perbaikan infrastruktur pendukung ekonomi kelapa sawit,” paparnya.​